Pemprov Kalteng Telah Mengusulkan Tahura Kepada Kementerian LHK RI

IST/BERITA SAMPIT - Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri.

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) telah mengusulkan kepada Kementerian LHK RI untuk pembangunan Taman Hutan Rakyat (Tahura) yang berbatasan dengan Taman Nasional Sebangau sebagai bagian dari upaya untuk memperluas kawasan konversasi di Kalteng.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri di halaman kantor Balai Taman Nasional Sebangau, Jalan Mahir Mahar Km 1,2 Palangka Raya, Minggu 27 Desember 2020, dalam kegiatan Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan oleh Direktur Jenderal, Wiratno.

“Kami berharap dukungan dari Pak Dirjen untuk kurang lebih 51 ribu hektare yang telah kami usulkan untuk Tahura yang berbatasan dengan Sebangau,” kata Fahrizal Fitri.

Sebelumnya, Kepala Balai Taman Nasional Sebangau Andi Muhammad Kadhafi, dalam sambutannya mengatakan tahun 2020 merupakan tahun yang akan dikenang sebagai tahun penuh perjuangan, pengorbanan atas gugurnya para pahlawan Sebangau, dan tahun yang penuh tantangan, baik awal tahun saat persiapan kunjungan kenegaraan maupun di ujung tahun saat Dirjen KSDAE mendapat penugasan khusus untuk membangun 176 sekat kanal di Taman Nasional Sebangau dalam kurun waktu 1 bulan.

BACA JUGA:   Bubarkan Aksi Tawuran, Ditsamapta Polda Kalteng Amankan Puluhan Remaja

“Alhamdulilah berkat kerja keras, kerja ikhlas, semua staf dan Manggala Agni Taman Nasional Sebangau yang bersinergi dengan kelompok masyarakat bahu-membahu dalam cuaca hujan maupun terik matahari secara luar biasa mampu menuntaskan 176 sekat kanal dalam waktu efektif hanya 2 minggu. Pekerjaan yang intens, masif, dan sangat terkoordinir ini melibatkan ratusan pekerja dan Insya Allah akan membantu memulihkan ekonomi masyarakat dalam situasi melemahnya perekonomian akibat pandemi Covid-19,” jelas Andi.

Pada saat bersamaan, pihaknya juga berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan perpustakaan Taman Nasional Sebangau, sebagai implementasi 10 Cara Baru agar UPT menjadi organisasi pembelajar. “Pihaknya juga berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan penulisan 2 buah buku Taman Nasional Sebangau dengan judul Sinergi Konservasi Dua Negeri dan Konservasi di Antara Manusia,” katanya.

Upaya pelestarian alam lainnya, menurut Andi adalah kolaborasi BKSDA Kalteng dengan Taman Nasional Sebangau dalam membuat kajian koridor kehidupan liar pada area eks PLG dalam rangka pengembangan Food Estate di Kalteng.

BACA JUGA:   Stok Gula, Minyak Goreng dan Tepung Terigu di Kalteng Masih Aman

Luas area studi adalah 1,4 juta hektare, dimana kajian survei satwa liar mengerahkan sumber daya yang sangat masif dan intens dengan lebih dari 140 sampling. Sebagai hasilnya, saat ini sudah terbentuk forum kolaborasi ekosistem esensial di Kabupaten Pulang Pisau dan rencana aksi telah disusun.

Kegiatan hari ini dirangkai dengan pemutaran film dokumenter pembuatan sekat kanal Taman Nasional Sebangau yang dilanjutkan dengan sesi dialog Dirjen KSDAE dan Sekda Kalteng dengan staf TNS dan masyarakat mengenai pembangunan sekat kanal tersebut.

Selain itu, dirangkai dengan penandatanganan Buku Taman Nasional Sebangau dan peresmian Perpustakaan Taman Nasional Sebangau. Pada hari yang sama, Dirjen KSDAE dan rombongan juga meninjau lokasi sekat kanal Taman Nasional Sebangau.

Tampak hadir dalam kegiatan Direktur Kawasan Konservasi yang dalam hal ini diwakili oleh Kasubdit Pemulihan Ekosistem, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Plt. Kepala Balai KSDA Kalteng, perwakilan dari Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya Kalimantan Barat, dan sejumlah Ketua Kelompok Masyarakat. (Hardi/beritsampit.co.id).