Bagian II : Perjalanan Umroh di Tengah Pandemi, Cerita Ini yang Menarik

IST/BERITA SAMPIT : Rombongan Jamaah Umroh saat foto bersama dilokasi Jabal Rahmah Mekkah.

Laporan : Direktur PT Alkamila, H Mukid Fathurrahman dari Makkah

Ditulis : Maman Wiharja ( Wartawan-Beritasampit.co.id). Bagian Ke.02.

ALHAMDULILLAH, pada Minggu malam 20 Desember 2020 rombongan jamaah tiba di Mekkah dan langsung menuju Hotel. Semua rombongan di Mekkah tidak dikarantina, dan setelah masing-masing jamaah mendapat kamar di hotel, malam itu juga setelah ba’da Isya sekira pukul 21.00 (Waktu Mekkah) para jemaah melaksanakan ‘Tawaf’.

Umroh tahun ini pun berbeda, dimana dilaksanan di tengah pandemi Covid-19, meski begitu para jemaah tetap mengikuti protokol kesehatan. Menurut Direktur PT Alkamila H Mukid Fathurrahman pelaksaan umroh tahun ini terbilang lebih nyaman.

Pasalnya, sebelum pandemi para jemaah kalau mau menyentuh Ka’bah harus berdesak-desakan sekarang berkat pengawalan aparat keamanan Saudi Arabia, untuk mendekati dan menyentuh Ka’bah sangat mudah.

Lebih jauh lagi, Mukid menceritakan selama masa pandemi di Mekkah, setelah melaksanakan Tawaf dan Sa’i ada ketentuan khusus lainnya antara lain, telah ditentukan oleh pihah Kementerian Kesehatan Saudi Arabia, bahwa semua Jama’ah untuk melaksanakan ziarah tidak diperkenankan lagi menggunakan mobil Bus.

“Kami bersama rombongan saat ziarah disediakan mobil berkururan kecil yang sudah steril. Dan seperti biasa setelah melaksanakan Tawaf dan Sa’i, dengan menggunakan 3 mobil kami mengajak para Jemaah untuk ziarah kebeberapa tempat sejarah di Mekkah,” tuturnya.

Tempat Ziarah yang dikunjungi antara lain, Masjid Agung Mekkah, Mount Arafat adalah sebuah bukit batu granit yang berlokasi di sebelah timur Mekkah.

Bukit ini merupakan bukit yang memiliki dataran yang luas dengan tinggi 70 meter. Mount Arafat juga disebut sebagai Mount of Mercy.

Tempat lainnya, Sumur Zamzam, Bukit Jabal Al-Nour (Bukit Bercahaya) terdapat Gua Hira sebagai tempat dimana malaikat Jibril datang memberikan wahyu Allah SWT kepada Nabi Muhammad S.W.A. dan bukit ini memiliki tinggi 200 meter, kemudian ke Arafah / Mina .

H.Mukid Fathurrahman juga sedikit mengingatkan, tentang Rukun Umroh. Rukun adalah hal-hal yang harus dikerjakan seseorang ketika menjalankan suatu ibadah.

“Apabila diantarnya ada yang tidak dikerjakan maka ibadah tersebut tidak sempurna dan wajib diulang. Bagitu juga dengan ibadah umroh, terdapat beberapa jenis umroh seperti umrah mufradah, adalah umroh yang dikerjakan dengan cara terpisah atau tidak ada kaitannya dengan haji”,ujar Mukid.

Umroh yang tidak ada kaitannya dengan Ibadah Haji, lanjut Mukid waktunya tidak terikat, bisa dilaksanakan sepanjang tahun dan dapat dikerjakan secara fleksibel selama ada kemauan dan kemampuan.

Syarat umroh adalah hal-hal yang harus dipenuhi seseorang ketika akan pergi umroh. Beragama Islam, Baligh (dewasa), Berakal sehat (waras atau tidak gila), Merdeka (bukan budak). Dan Istithaah, artinya mampu secara fisik, ada biaya, ilmu dan mencukupi nafkah keluarga yang ditinggalkan.

(BERSAMBUNG ).