Ini Hasil Realisasi Pendapatan PKB Dan BBNKB di Kantor Samsat Kasongan

ANNAS/BERITASAMPIT - Kepala UPT-PPD Samsat Kasongan, Hasan Basri

KASONGAN – Hingga 29 Desember 2020 realisasi pendapatan pajak di kantor
Unit Pelaksana Tugas Pelayanan Pajak Daerah (UPT-PPD) Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Kasongan terkait pajak untuk Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sudah tercapai sebesar 110,88 persen dari target pendapatan sebesar Rp 10 Miliar.

Sementara, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) mencapai 98,43 persen dengan target pendapatan Rp 13 Miliar. Dan untuk Pajak Air Permukaan (PAP) 90,33 persen.

“Kalau untuk pendapatan PKB dan BBNKB di Kabupaten Katingan saya rasa sudah tercapai di hitungan pusat sana. Sebab, pembayaran pajak ini ada yang bayar di kota lain, karena pembayarannya bisa dilakukan secara online dan belum real di data,” jelas Kepala UPT-PPD Samsat Kasongan, Hasan Basri, kepada beritasampit.co.id, Kamis 31 Desember 2020.

BACA JUGA:   Sungai Kecil di Jalan Tjilik Riwut KM 18 Kasongan-Sampit Meluap, Pengendara Diimbau Berhati-hati

Hanya saja, menurut Hasan Basri yang tidak tercapai adalah untuk pendapatan PAP hanya sebesar 90,33 persen dari target kurang lebih Rp 28 Miliar. Dan baru tercapai sebesar Rp 25 Miliar saja. Kendala untuk PAP ini dikarenakan ada beberapa perusahan yang macet pembayarannya, sehingga tidak sesuai target tahun ini. Kecuali perusahaan PDAM Kasongan yang lancar dalam hal pembayarannya.

“Kendala ini juga sedikit berpengaruh ditengah wabah covid-19. Artinya untuk pencapaian cukup berpengaruh, karena memang kendala anggaran kita tidak ada untuk datang langsung atau jemput bola ke perusahan-perusahaan. PAP inikan andalannya hanya dari PDAM saja,” ucapnya.

BACA JUGA:   Rayakan HUT Damkar dan Satlinmas, Sekda Sebut Dua Lembaga yang Berkontribusi Besar untuk Masyarakat

Hasan Basri, mengatakan untuk kedepan pihaknya memang tidak terlalu berharap banyak, karena anggarannya 2021 masih terbatas. Tetapi dengan capaian pendapatan yang dilakukan sudah cukup lumayan meskipun untuk PAP belum mencapai target.

“Sementara, Untuk BBNKB pengaruhnya karena masyarakat ini terdampak adanya pandemi covid-19. Maka perekonomiannya melemah, jadi peminat-peminat ini kurang. Kalau pendapat PKB, kelihatanya masih normal. Karena masyarakat sudah mulai sadar dengan pembayaran pajak dan sudah terbiasa,” pungkasnya.

(Annas/beritasampit.co.id)