UPT-KPHP Katingan Hulu Berhasil Budidaya Lebah Madu Kelulut

PANEN MADU : ANNAS/BERITASAMPIT - Kepala UPT-KPHP wilayah XVII Katingan Hulu, Kristianto, bersama anggotanya saat panen madu kelulut.

KASONGAN – Unit Pelaksana Tugas Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (UPT-KPHP) XVII (17) Katingan Hulu, Kabupaten Katingan berhasil mengembangkan budidaya lebah madu kelulut di Kabupaten Katingan.

Budidaya yang dilakukan sejak awal tahun 2019 yang semulanya hanya berjumlah 40 kotak sarang saja. Dan sekarang sampai tahun 2020 ini, pihaknya sudah mempunyai sebanyak kurang lebih 224 kotak sarang lebah madu kelulut.

Kepala UPT-KPHP wilayah XVII Katingan Hulu, Kristianto, mengatakan budidaya lebah kelulut memang sejak awal 2019 dan saat itu masih berlokasi di Desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah. Lalu, sekarang sudah berpindah di Kota Kasongan dekat kawasan Bukit Batu, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan.

” Awalnya didapat sebanyak 40 kotak sarang lebah madu kelulut dan kita kumpulkan atau membeli dari masyarakat yang didapat dari alam. Sebelumnya kita sudah melakukan sosialisasi maupun pelatihan kepada mereka tentang bagaimana caranya mengambil koloni lebah kelulut yang baik dan benar di alam,” jelas Kepala UPT-KPHP wilayah XVII Katingan Hulu, Kristianto, kepada beritasampit.co.id, Kamis 31 Desember 2020.

BACA JUGA:   Pj Bupati Katingan Hadiri Peresmian Mal Pelayanan Publik dan Penguatan Komitmen Penerapan Digital

Lanjutnya, hingga sekarang ini partisipasi masyarakat beberapa desa di 7 Kecamatan di Kabupaten Katingan sudah membudidayakan lebah madu kelulut tersebut. Baik itu secara kelompok maupun perorangan hasil dari sosialisasi pelatihan, pembinaan dari UPT-KPHP wilayah XVII Katingan Hulu.

SARANG KELULUT : ANNAS/BERITASAMPIT – Seperti inilah kotak atau tempat sarang lebah madu kelulut usai di panen madunya.

Bahkan setiap kelompok masing-masing mempunyai lebih dari 50 buah kotak sarang lebah madu kelulut. Total di Kabupaten Katingan sekarang sudah ada 20 kelompok, belum lagi untuk perorangan ada yang mempunyai 6 sampai 10 di perkarangannya.

“Kami cukup berbangga bahwa program ini bisa ditiru dan di contoh oleh masyarakat baik secara kelompok atau secara mandiri. Kami juga sudah menyampaikan laporan kepada Bupati Katingan, DPRD Katingan dan mereka sangat besar dukungannya ke kita. Dan ternyata di tengah pandemi Covid-19 ini bisa menjadi usaha sampingan yang menjanjikan untuk membantu perekonomian masyarakat, bahkan hasilnya ini sangat membantu. Belum lagi madunya ini bagus untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Lantik Pj Kades dan PAW BPD, Pj Bupati Katingan Sampaikan Pesan Ini

Kristianto, menyakinkan bahwa untuk tahun 2021 nanti Kabupaten Katingan akan menghasilkan madu kelulut terbesar se Kalimantan Tengah. Terkait pemasaran khusus lingkup Kalimantan Tengah paling banyak di kota Palangka Raya dan Kasongan. untuk daerah sudah mulai di lakukan seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan pulau Jawa.

“Madu yang dihasilkan ini sudah mempunyai sertifikat perdagangan rumah tangga yang melengalkan kita memperdagangkannya. Kami sudah mempunyai botol atau kemasan sendiri. Kita hanya memiliki satu kemasan dengan volume 250 ml dengan harga Rp 100 ribu perkemasan. Sementara untuk kotak sarang lebah kelulut biasanya di jual Rp 750 ribu sampai Rp 1 juta. Sekarang ini kita sudah mulai penangkaran jadi tidak lagi mengambil koloni dari alam,” pungkasnya.

(Annas/beritasampit.co.id)