Buaya Penyerang Nenek Diduga Jenis Muara Berukuran 3 Meter Lebih

ILHAM/BERITA SAMPIT - Komandan pos jaga BKSDA Sampit Kalimantan Tengah, Muriansyah, saat memeriksa lokasi serangan buaya di Desa Lempuyang beberapa waktu lalu.

SAMPIT – Melihat kondisi nenek Bahriah (74) yang mengalami luka parah dengan tangan sebelah kiri putus, dan kaki mengalami memar.

Diduga jenis hewan yang menyerang merupakan jenis buaya muara yang dikenal ganas dengan ukuran cukup besar.

“Perkiraan jenis buaya muara dan berukuran lebih dari 3 meter,” kata Komandan Pos Jaga BKSDA Sampit, Kalimantan Tengah, Muriansyah, Sabtu 02 Januari 2021.

Dengan adanya serangan buaya yang tidak jauh dari wilayah Ibu kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dirinya mengimbau pada warga yang tinggal dipinggiran sungai mentaya agar selalu berhati-hati saat beraktivitas, terutama saat subuh, pagi, sore dan malam hari.

BACA JUGA:   SMP Negeri 1 Sampit Kembangkan Program Literasi, Libatkan Orang Tua Siswa Secara Aktif

Kemudian Ia juga mengajak warga agar tidak membuang sampah rumah tangga maupun bangkai unggas ke sungai. Kemudian tidak memelihara unggas di tepi sungai, Karena bisa mengundang buaya datang.

“Dan untuk Pemerintah Daerah, marilah kita bersama-sama menghadapi dan memecahkan persoalan ini. Kejadian ini merupakan akibat dan dampak, dari kerusakan alam dan rusaknya ekosistem yang kita alami saat ini,” tegasnya.

Ditambahkan Muriansyah, dari bulan Desember sampai Maret merupakan musim bertelur buaya, sehingga aktivitas hewan berdarah dingin tersebut akan semakin aktif dan lebih agresif.

BACA JUGA:   Kasus Pengeroyokan oleh Siswa SMP di Sampit Berakhir Damai

“Dari catatan kami, Bulan Desember sampai Maret tiap tahun selalu terjadi serangan. Kami minta masyarakat khususnya yang tinggal di pinggiran sungai lebih waspada,” ucapnya

Ditambahkan Muriansyah, kemungkinan buaya tersebut akan kembali kelokasi kejadian, karena merasa ada makanan ditempat tersebut. BKSDA sendiri saat ini telah mempersiapkan peralatan perangkap untuk menangkap hewan ganas tersebut.

“Kita sedang mempersiapkan alat tangkapnya, kemungkinan kalau sudah siap secepatnya kita pasang perangkapnya,” Demikian Muriansyah.

(Cha/beritasampit.co.id)