Ini Penjelasan LAPAN Tentang Benda yang diduga Roket China yang Terbakar Jatuh di Kumai

IST/BERITA SAMPIT : Tim terdiri dari AL, KSOP, Basarnas, POSAL Kumai, Polair,Kodim, Lanud, Polsek Kumai, yang mengevakuasi sebagian benda-benda serpihan roket dari luar angkasa yang jatuh ke wilayah Kecamatan Kumai Kab.Kobar dari lokasi.

PANGKALAN BUN – Benda yang awalnya diduga serpihan pesawat AirAsia di Dusun Teluk Ranggau, Desa Sungai Cabang, Kumai Sebarang, Kecamatan Kumai, Kobar, akhirnya mendapat titik terang.

Ternyata benda misterius tersebut, adalah serpihan roket milik badan antariksa China yang terbakar dari ruang angkasa. Demikian keterangan yang disampaikan Dr Rhorom Priyatikanto salah seorang peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) kepada media Rabu, 6 Januari 2021.

Menurut Rhorom Priyatikanto, sebagian besar benda akan terbakar atau setidaknya akan tampak hangus ketika mencapai permukaan Bumi. Dan benda yang mengalami reentry atau jatuh ke bumi akan mengalami gesekan dengan atmosfer hingga memanas dan terbakar.

“Sebagian besar benda akan terbakar atau setidaknya akan tampak hangus ketika mencapai permukaan Bumi. Hanya benda dengan material ekstra kuat yang dapat bertahan dan menyisakan bagian yang mencapai permukaan Bumi,” jelas Dr. Rhorom Priyatikanto.

BACA JUGA:   Ini Pesan Penjabat Bupati Kobar Kepada 510 Petugas Kebersihan yang Telah Membawa Kembali Piala Adipura ke XIII

Lanjur Rhorom, proses reentry juga dapat disertai ledakan yang akan mencerai-beraikan roket. Selubung luar roket dapat terkoyak tak beraturan. Pemikiran ini membuat kesimpulan bahwa benda yang jatuh di Kabupaten Kobat merupakan bekas roket CZ-3B menjadi tidak sepenuhnya meyakinkan.

“Tapi bila memang temuan tersebut merupakan bagian luar dari roket CZ-3B, maka potensi bahaya radiasi dari zat radioaktif terbilang kecil. Dan Zat radioaktif biasa digunakan dalam sistem pembangkitan daya di satelit, salah satunya berupa Radioactive Thermoelectric Generator (RTG),” imbuh Rhorom Priyatikanto.

BACA JUGA:   Bank Kalteng Pangkalan Bun Bersama PIP Berbagi Berkah Takjil di Bulan Ramadan

Dijelaskan Rhorom, belum ada indikasi bahwa benda yang ditemukan merupakan bagian dari RTG dengan potensi bahaya radiasi. Meski demikian, prinsip pencegahan perlu diterapkan yakni dengan menangani benda temuan dengan hati-hati dengan menghindari kontak langsung dalam waktu yang cukup lama.

Terpisah Dan POS TNI AL Kumai, Rio Kusuma saat diminta foto-foto kegiatan Tim terdiri dari, AL,KSOP, Basarnas, POSAL Kumai, Polair,Kodim, Lanud, Polsek Kumai, mengirim kan sejumlah foto serfihan kecil-kecil.

“Benda seriphan yang besarnya masih berada di lokasi Pak, kalau benda-benda yang kecil dusah diamankan oleh tim dan disimpan di Markas Lunud Iskandar”,kata Rio Kusuma.

(man/beritasampit.co.id).