SAMPIT – Maraknya kasus narkotika golongan 1 jenis sabu-sabu yang berhasil diungkap Polres Kotawaringin Timur (Kotim), dalam sepekan belakangan ini diapresiasi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotim.
Meski demikian, upaya penumpasan narkoba di Kotim yang dilakukan pihak penegak hukum tidak akan berjalan dengan maksimal tanpa adanya dukungan penuh oleh masyarakat, apalagi akses masuk narkoba ke Bumi Habaring Hurung ini cukup banyak, baik itu melalui darat, laut maupun udara.
“Memang banyak pintu masuk diwilayah Kotim ini, baik itu jalur darat maupun laut, maka itulah diperlukan kerjasama seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya aparat keamanan saja, tetapi kepedulian dari masyarakat untuk memberikan informasi terkait narkoba ini, sehingga kita bisa menurunkan kasus narkoba yang ada di Kotim ini,” kata Anggota Komisi III DPRD Kotim, Riskon Febiansyah, Senin 18 Januari 2021.
Sedangkan terkait fungsi pengawasan di legislatif sendiri, menurut Riskon pihaknya tak henti-hentinya mengimbau, mengajak dan mengingatkan Pemerintah Daerah sebagai instansi pengayom, agar turut memaksimalkan perannya memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak terjerumus dan menyentuh barang haram itu.
Politikus dari partai Golkar ini juga yakin, dengan banyaknya pengungkapan kasus narkoba disejumlah wilayah di Kotim, tidak menutup kemungkinan masih ada bandar yang lebih besar di Kotim ini.
“Kalau misalkan ada bandar yang lebih besar atau pemain besar bisa jadi, kita belum tahu secara jelas karena itu tugas polisi, namun maraknya peredaran narkoba ini tidak menutup kemungkinan itu ada. Dan kami DPRD sangat mendukung pihak kepolisian menumpas dan menangkap dalangnya itu,” tandasnya. (Cha/beritasampit.co.id).
