Realisasi Bantuan Bedah Rumah Berdasarkan Usulan Desa

AHMAD/BERITA SAMPIT - Wakil Ketua Komisi A DPRD Seruyan Bejo Riyanto, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan menertibkan kegiatan eksploitasi galian C di Sungai Seruyan yang tidak memiliki izin resmi.

KUALA PEMBUANG – Tidak bisa dipungkiri jika di Kabupaten Seruyan masih banyak terdapat masyarakat yang tidak mampu dan belum memiliki rumah layak huni.

Terkait hal tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan Bejo Riyanto mengungkapkan jika ditahun anggaran 2021 ini akan tetap dilaksanakan program bantuan bedah rumah bagi masyarakat kurang mampu.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Seruyan ini menyebutkan, sebagai komisi yang bermitra langsung dengan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Seruyan, program bedah rumah pada tahun 2021 ini nantinya akan direalisasikan berdasarkan usulan dari desa masing-masing.

BACA JUGA:   Upaya Pengendalian Inflasi, Dharma Wanita Persatuan Adakan Pasar Murah

“Sistemnya itu akan dipilih berdasarkan usulan dari desa, jadi kalau sebuah desa itu merasa tidak perlu lagi ada bantuan bedah rumah berarti tidak ada, informasi sementara ini yang banyak mengusulkan itu di daerah atas yaitu Dapil II dan III,” katanya di Kuala Pembuang baru-baru ini.

Ia mengatakan, bantuan bedah rumah pada tahun 2021 ini bersumber dari dua anggaran, yakni bantuan dari Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) serta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Seruyan tahun anggaran 2021.

“Sumbernya dua, ada yang dari provinsi dan kabupaten, untuk jumlah total anggaran dari kabupaten saya masih belum tahu positifnya berapa, karena kemarin itu informasinya ada sedikit pengurangan anggaran,” tambahnya.

BACA JUGA:   Pj Bupati Seruyan Launching Inovasi Pelayanan Publik Bidang Perizinan dan Non Perizinan

Menurutnya, bantuan program bedah rumah ini merupakan salah satu program yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat karena dinilai sangat membantu masyarakat khususnya yang kurang mampu untuk mendapatkan rumah yang layak huni.

“Jenisnya ada dua, ada yang rehab dan pembangunan baru, ditahun ini saya rasa cukup lumayan dan disetiap desa kemungkinan ada, karena ini memang program yang sangat diperlukan oleh masyarakat kita,” jelasnya.