Jelang HPN 2021, Ketua PWI Pusat : Pers Harus Tetap Hidup Meski Ditengah Pandemi

IST/BERITA SAMPIT - Ketua PWI Pusat, Atal S Depari.

JAKARTA – Hari Pers Nasional (HPN) 2021, akan dilaksanakan pada 9 Februari mendatang. HPN yang diselenggarakan ini menjadi momentum tahunan bagi pers di tanah air untuk mengevaluasi diri terkait sejauh mana sinergi yang sudah terbangun antara pers, pemerintah dan juga masyarakat.

Jika melihat ke belakang, pers di tanah air cukup berbeda tugasnya dibanding tahun-tahun sebelumnya atau di tengah pandemi Covid 19. Demikian juga dengan pelaksanaan HPN 2021.

“Ada yang khusus atau spesial dalam pelaksanaan nanti. Meski dalam pertemuan harus melalui daring, tapi persiapan sudah matang. Sebenarnya HPN 2021 akan diadakan di Kendari, Sulawesi Barat. Karena pandemi, kita pindahkan ke Jakarta,” kata Ketua PWI Pusat, Atal S Depari, dalam program acara Dialog Indonesia Bicara yang tayang di stasiun TVRI, Rabu 20 Januari 2021 malam.

BACA JUGA:   Partai Gelora Punya Harapan Besar Walau Belum Berhasil Lolos ke Senayan

Dalam dialog bertajuk “Peran pers ditengah pandemi” dipaparkan, pertimbangan dipindahkannya pelaksanaan HPN 2021 ke Jakarta, menurutnya, dimasa pandemi pelaksanaan HPN akan dilakukan secara daring.

“Kita pilih Jakarta sebagai sebagai tuan rumah. Kalau di Kendari cukup jauh, siapa yang mau datang. Sedangkan di Jakarta juga nantinya juga tidak ada yang datang. Kita tidak mengundang lagi peserta dari daerah. Semua daerah nanti akan merayakan Hari Pers Nasional di daerahnya masing-masing, semua link dengan Jakarta nantinya,” ujar Atal S Depari, yang juga penanggung jawab HPN 2021.

Ditambahkan, dalam HPN tahun ini, pihaknya juga akan mengundang organisasi-organisasi pers luar negeri, seperti Asia Journalist Association dan lainnya. Mereka sengaja diundang untuk melihat keberadaan pers Indonesia.
“Kita ketahui bersama tugasnya pers selama satu tahun ini cukup berbeda dibandingkan tahun sebelumnya demikian juga dengan HPN 2021. Demikian juga dengan pesertanya. Tapi yang membuat beda adalah dari sisi pelaksanaannya yang akan dilakukan secara virtual,” jelasnya.

BACA JUGA:   Keterwakilan 30 Persen Perempuan di Parlemen Masih Sebatas Asa, Legislator Golkar Bilang Begini!

Atal S Depari, dalam hal ini PWI melihat, tantangan dalam tugas pers selama setahun belakangan adalah dampak pandemi Covid-19. Dimana hampir semua industri ambruk, begitu juga industri media.

“Selama pandemi, kadang kita berfikir berapa lama kita dapat bertahan. Jujur saja ada beberapa media yang rontok dan ambruk. Ini nantinya akan kita diskusikan dalam konvensi HPN. Sebab pers harus hidup. Ini pilar keempat demokrasi. Pers tidak boleh mati. Apapun pilihannya kita akan tetap hidup,” ungkap Atal S Depari dalam dialog tersebut. (Jun/beritasampit.co.id).