PALANGKA RAYA – Kampus Universitas Palangka Raya (UPR) mengirimkan 20 (dua puluh) orang mahasiswa dari Lima Program Studi (Prodi) di UPR yang akan mengikuti Program Permata Sari di luar Daerah Kalimantan.
Rektor UPR Dr. Andrie Elia, S.E., M.Si mengungkap, bahwa UPR memiliki keunggulan atau keunikan dibandingkan universitas lain, terkait Rawa Gambut dan Budaya Dayak nya. Oleh karena itu keunikan ini diterjemahkan pada mata kuliah yang ditawarkan dalam Program Permata Sari Semester Genap 2020/2021 ini.
“Universitas Palangka Raya menawarkan 10 mata kuliah unggulan dan unik yang ada dari 5 program studi, selain itu ada 20 orang mahasiswa dari 5 Prodi di UPR yang dikirimkan untuk mengikuti Program Permata Sari ini” terangnya, Kamis 4 Februari 2021 dalam sambutannya pada acara pelepasan dan penyambutan Mahasiswa Program Permata Sari Tahun 2021 secara virtual.
Dr. Andrie menyampaikan pesan kepada para mahasiswa UPR, jaga baik-baik nama Almamater UPR selama Program Permata Sari, ia mengucapkan selamat belajar di universitas lain untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya karena itu yang akan menjadi bekal masa depan mahasiswa.
“Jangan lupa untuk selalu rendah hati dan mawas diri, dan manfaatkan sebaik-baiknya waktu yang ada dan kesempatan yang sudah diberikan ini,” ucap Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Provinsi Kalimantan Tengah ini.
Sementara itu, Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini juga mengatakan, bahwa ada juga dari para mahasiswa Institut Teknologi Sumatera, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Tanjungpura, Universitas Samudra, Universitas Lampung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Bengkulu, Universitas Syiah Kuala, Universitas Singaperbangsa Karawang, yang datang ke UPR dalam mengikuti program Permata Sari semester genap 2020/2021.
“Untuk para dosen, berikanlah ilmu dan pengetahuan yang sebaik-baiknya sehingga Kearifan Lokal Universitas Palangka Raya dan Kalimantan Tengah dapat diketahui dan dipelajari oleh mahasiswa/mahasiswi sekalian dan nantinya saat mahasiswa kembali ke tempat masing-masing hal ini dapat diceritakan ke keluarga dan orang-orang dari asal daerah masing-masing,” pungkasnya. (M.Slh/beritasampit.co.id).
