Jalan Kubah Putus, Abrasi Semakin Mengancam Pantai Ujung Pandaran

IST/BERITA SAMPIT - Musala Kubah yang ambruk di Pantai Ujung Pandaran, yang berada di Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit, baru-baru ini.

SAMPIT – Pada bulan Februari 2021 ini, seiring dengan pasang air laut serta kencangnya angin yang memicu ketinggian gelombang, membuat abrasi Pantai Ujung Pandaran di Kecamatan Teluk Sampit, satu-satunya kawasan destinasi wisata kebanggaan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), semakin parah dan nyaris tenggelam ditelan air laut.

Ironisnya lagi, kawasan wisata religi yakni Kubah yang menjadi salah satu andalan di pantai tersebut, tidak lagi bisa dikunjungi menggunakan jalur darat, pasalnya jalan menuju ke sana telah putus akibat tergerus abrasi.

Bahkan salah satu fasilitas kubah yakni musala yang merupakan bangunan hibah dari Pemerintah Kabupaten Kotim, juga turut ambruk akibat abrasi.

Abrasi yang semakin hari mengikis bibir pantai dengan ombak yang cukup kencang, memberikan peringatan bahwa jika tidak ditanggulangi dengan cepat, kemungkinan pantai tersebut akan tinggal kenangan.

BACA JUGA:   Spesialis Garong Buah Sawit Milik Warga dan Perusahaan Dibekuk Polisi

Memang, selama ini upaya Pemkab Kotim dengan mencegah abrasi sudah pernah dilakukan, seperti membuat tanggul sementara dengan menggunakan karung maupun tempat khusus seperti geobag berisikan pasir.

Namun cara itu sifatnya sementara dan tidak bisa bertahan lama, bahkan sudah puluhan rumah milik warga di Desa Ujung Pandaran menjadi korban dan ambruk tergerus abrasi.

Bukan hanya itu, ada juga upaya dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memberikan bantuan dengan membangun tanggul beton, namun cara tersebut ternyata tidak juga memberikan hasil yang baik.

Bahkan keberadaan tanggul yang dibangun sekitar tahun 2014 lalu, pernah dikeluhkan warga Desa Ujung Pandaran, karena pembangunannya terlalu dekat dengan pemukiman warga, selain itu dibangun tidak maksimal sehingga berdampak dengan semakin parahnya pengikisan bibir pantai di desa tersebut.

BACA JUGA:   Anak 10 Tahun dan Kedua Orang Tuanya Nyaris Terbakar

“Kami hanya bisa pasrah dan menaruh harapan besar kepada Pemerintah. Selamatkan Desa kami, selamatkan pantai ini, jangan dibiarkan abrasi terus mengikis dan menenggelamkan pantai dan desa kami,” kata Halik, Salah seorang warga Desa Ujung Pandaran, Sabtu 6 Februari 2021.

Kini, program Pemkab Kotim yang menggaung-gaungkan Bumi Habaring Hurung sebagai daerah Wisata akan sirna, jika salah satu aset kebanggaan yakni Pantai Ujung Pandaran tidak terjaga, dan kini ancaman abrasi semakin parah yang sewaktu-waktu bisa menenggelamkan pantai tersebut. (Cha/beritasampit.co.id).