Dewan Minta Tenaga Kerja Lokal Diperhatikan

IST/BERITA SAMPIT - Anggota Fraksi Golkar DPRD Kotim, H. Abdul Kadir

SAMPIT – Membekali pendidikan yang memadai hingga ke tingkat Sekolah Menangah Atas (SMA), serta memberikan perhatian melalui pembinaan pada tenaga kerja lokal menjadi pekerjaan rumah yang harus diperhatikan serius oleh Pemerintah Daerah Kotawaringin Timur (Kotim).

Apalagi dengan menjamurnya perusahaan – perusahaan yang berinvestasi di Kotim, membuktikan bahwa perputaran roda perekonomian di daerah ini cukup tinggi, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Pemkab Kotim, bagaimana mengimbanginya dengan memberdayakan tenaga lokal agar tidak kalah bersaing dengan tenaga luar daerah.

“Kita ingin Memberdayakan tenaga kerja lokal, mensinergikan antara dunia pendidikan, memang menjadi tugas kita bersama. Khususnya pada Disnakertrans diharapkan lebih meningkatkan pembinaan melalui BLK/KLK dalam menciptakan tenaga kerja yang trampil dan berkualits,” kata Abdul Kadir, Anggota DPRD Kotim dari Fraksi Golkar, Senin 15 Februari 2021.

Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) tenaga kerja lokal sangat penting, apalagi di era globalisasi ini kemampuan maupun wawasan yang luas menjadi tuntutan utama, sehingga memberikan pelatihan pada tenaga kerja lokal merupakan langkah yang tepat untuk mengasah kemampuan mereka agar tidak ketinggalan bersaing dengan tenaga kerja luar daerah.

“Kalau dari pendangan saya pribadi, langkah pertama yang wajib adalah belajar 12 tahun betul-betul dilaksanakan, kemudian meningkatkan mentalitas kerja masyarakat yang di didik sejak dini,”ucapnya.

Kadir menambahkan, bagaimanapun pemerintah harus jeli dalam menyusun program kerja maupun pembangunan daerah, sebab mendidik dan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas menjadi tanggungjawab bersama dalam upaya mendorong kemajuan perekonimian daerah, dan yang terpenting menekan tingkat pengangguran serta terwujudnya masyarakat Kotim yang kesejahteraan.

“Kita merasa tenaga kerja lokal masih kurang diberdayakan, dalam artian peningkatan SDM mereka,” ujarnya

Kepada semua Pemkab Kotim, terutama pihak Kecamatan, Kelurahan dan Desa bisa memberikan data yang akurat, berapa jumlah tenaga kerja yang tingkat pendidikannya rendah.

“Jangan malu untuk menampilkan tingkat pengangguran disetiap desa, karena sangat penting untuk menjadi bahan evaluasi kita bersama untuk mengatasinya,”tandas.

(Cha/beritasampit.co.id)