Sakit Diabetes Seumur Hidup, Dewi Akhirnya Mendapatkan Pengobatan

Ded/BERITA SAMPIT - Kepala Puskesmas Buntok dr. Zulfantri saat mendatangi dan memeriksa kondisi Dewi yang sedang sakit.

BUNTOK – Mengalami sakit diabetes seumur hidup, akhirnya Dwi (40) warga Jalan Barito Raya RT 44 Rw 05 Kelurahan Buntok Kota Kecamatan Dusun Selata (Dusel) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Akhirnya mendapatkan, pengobatan secara layak dari Pemerintah Daerah setempat melalui Puskesmas Buntok Kota.

Kepala Puskesmas Buntok Kota dr. Zulfantri usai mendatangai dan memeriksa kondisi Dewi yang lemah tidak berdaya mengatakan, penyakit diabetes yang dialami Dewi ini merupakan penyakit diabetes seumur hidup dan harus selalu meminum obet secara teratur.

“Kami dari Puskesmas Buntok sudah ada intruksi dari pimpinan kepala dinas termasuk juga pimpinan kepala daerah bahwa puskesmas harus lebih menyentuh pelayanan dilapangan kepada kemasyarakat seperti kondisi pasien kita Dewi ini. yang mengalami sakit diabetes yaitu sakit yang seumur hidup,” tuturnya. kepada beritasampit.co.id Jumat. 26 Februari 2021.

Ia mengatakan sampai saat ini, kemampuan kedokteran tidak mampu menyembuhkan pasien ini dan hanya mampu mempertahankan kondisinya stabil jadi perlu obat-obatan yang kemungkinan besar seumur hidup.

BACA JUGA:   Tokoh Pemuda Desa Baru Gelar Lomba Pawai Tanglong dan Bagarakan Sahur

“Termasuk memantau, dengan cek kadar gula termasuk mengajari keluarganya bagaimana merawat pasien ini,”Katanya.

Menurutnya, pasien-pasien yang perlu rawatan tahunan atau perawatan seumur hidup memang yang juga ikut andil dalam perawatannya harus keluarganya dan kita mengajari bagaimana cara melakukan perawatan sepanjang waktu metodenya seperti itu.

“Oleh karena itu, Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) ini kita melakukan pengajaran kepada keluarganya bagaimana cara cek kadar gula darah dan berapa dosis obet yang diberikan.

“Jadi bagi pihak keluarganya, harus mengetahui cara pengobatan kepada keluarganya sesuai yang kita ajarankan itulah metode penangan dari kita,”Jelas Zulfantri.

Terkait kondisi kehidupan pasien ini lanjutnya, memang keluarga ini tergolong keluarga tidak mampu kalau dari Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan (Dinkes) itu ada program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

BACA JUGA:   Kecelakaan Maut di Desa Bipak Kali, Dua Pengendara Motor Tewas

“Yang ditanggung, oleh Pemerintah dan koutannyapun masih besar yang diperuntukan bagi warga-warga yang sangat membutuhkan seperti pasien Dewi ini,”Ungkapnya.

Lebih lanjut ditambahkannya pihaknya berharap keluarga pasien ini bisa mengetahui penggunaan dosis obat, mengetahui seandainya gula darahnya tinggi seta bisa mengambil obal tiap bulan ke Puskesmas

“Intinya peran serta pihak keluarga, dalam memperhatikan kesehatan pasien ini juga sangat diharapkan,”beber Zulfantri.

Sementara itu salah satu pegawai Kelurahan Buntok Kota Wahyu menyebutkan, bahwa pihaknya sedang bekerja untuk melengkapi keperluan administrasi kepsertaan JKN-KIS pasien ini.

“Yang nantinya, setelah seluruh keperluan administrasi tersebut sudah lengkap maka akan dilanjutkan ke Dinas Sosial dan Dinkes setempat untuk segera ditindak lanjuti agar pasien bisa mendapatkan perawatan sebagaimana mestinya,”Pungkas wahyu.

(Ded/beritasampit.co.id)