Camat Mengadu Ke DPRD, Sebut 75 Tahun Tiga Desa di Kotim Belum Teraliri Listik

IST/BERITASAMPIT - Camat Cempaga Hulu, Ubaidillah.

SAMPIT – Berbagai permasalahan desa hingga saat ini belum terselesaikan, dari segi sosial, ekonomi hingga ketersediaan pasokan listrik yang cukup. Hal itulah yang disampaikan Camat Cempaga Hulu, Ubaidillah saat anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), melakukan reses di wilayahnya.

Saat dihubungi beritasampit.co.id Ubaidillah menyampaikan bahwa reses anggota DPRD dari daerah pemilihan (Dapil) IV beberapa waktu lalu itu berkaitan dengan persiapan usulan dari kecamatan dan apa saja yang menjadi skala prioritas yang akan diperjuangkan saat Musrenbang tingkat Kabupaten.

“Kita menyoroti tiga Desa berkaitan dengan listrik, karena 75 tahun merdeka mereka belum menikmati listrik, dikatakan tertinggal ya tidak juga, tetap kita katakan tidak tertinggal ya emang tertinggal karena 75 tahun ini mereka tidak pernah menikmati listrik sama sekali,” kata Camat Cempaga Hulu, Ubaidillah, Senin 8 Maret 2021.

Lanjut Ubaidillah, tiga desa di bawah bimbingan yang belum menikmati listrik itu terdiri dari Desa Tumbang Koling, Desa Selucing dan ada salah satu desa di Pelantaran yang masuk di Pelantaran ujung bawah.

Padahal menurutnya jika dilihat untuk saat ini Kecamatan Cempaga Hulu, terutama daerah Pelantaran dan sebagainya berkembang pesat perekonomiannya. Tetapi masih ada beberapa desa yang belum teraliri listrik. Dari 11 desa yang ada di Kecamatan Cempaga Hulu masih ada desa yang belum menikmati listrik sama sekali sampai kini.

Sementara itu berkaitan dengan Corporate Social Responsbility (CSR), camat jebolan kampus STIH Habaring Hurung Sampit ini mengungkapkan memang dari perusahaan ada memberikan aliran listrik untuk masyarakat sekitar. Tetapi hal itu belum mampu menutupi kebutuhan listrik dari desa itu.

“Untuk Desa Selucing ada di bantu genset dari PT. BGA Group, tetapi penggunaan nya terbatas. Malam hari operasionalnya cukup besar yang diperlukan masyarakat desa,” ungkap Camat.

Selain permasalahan listrik, ditambahkan Ubaidillah ada juga permasalahan di sektor pendidikan dan kesehatan juga harus di perhatikan. Karena ada gedung-gedung sekolah yang perlu di rehab, puskesmas juga demikian.

”Tenaga-tenaga guru juga harus diperhatikan, kalau untuk guru sudah cukup, tetapi saat ini mereka digaji masih di danai melalui dana bos. Terus ada juga jalan menuju SMA dengan panjang 700 meter sebagai penunjang utama anak SMA 1 Negeri Cempaga Hulu yang berada tepat di samping kantor kecamatan,” demikian Ubaidillah.

(im/beritasampit.co.id).