Manfaatkan Sebaik-baiknya Setiap Peluang di Masa Pandemi untuk Kepentingan Bangsa

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. (dok pribadi).

JAKARTA– Pemanfaatan setiap peluang yang ada di masa pandemi Covid-19 harus segera diraih dan dimaksimalkan untuk sebesar-beaarnya kepentingan bangsa.

“Adanya informasi bahwa Indonesia didukung untuk menjadi pusat pengadaan vaksin Covid-19 di ASEAN merupakan peluang yang tidak boleh disia-siakan. Kepercayaan dunia luar terhadap Indonesia ini harus benar-benar dijaga,” ujar Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat (Rerie), Senin, (8/3/2021).

Lestari menanggapi Menteri Luar Negeri Tiongkok dalam jumpa pers di sela-sela Sidang Parlemen Tiongkok, yang menyatakan akan serius membantu Indonesia sebagai pusat produksi vaksin Covid-19 di Asia Tenggara.

Rerie, menghargai kepercayaan Tiongkok yang mendukung Indonesia sebagai pusat vaksin Covid 19 untuk kawasan Asia Tenggara.

Kepercayaan tersebut, lanjut Rerie, harus menjadi peluang bagi Indonesia dalam memanfaatkan pasar vaksin yang masih sangat terbuka.

Sebagai gambaran, dalam satu kesempatan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan penduduk dunia dengan jumlah 7,8 miliar jiwa sebanyak 70%-nya harus divaksin atau sebanyak 5,5 miliar orang agar terbentuk herd immunity.

Bila setiap orang butuh dua dosis, ujarnya, maka diperlukan 11 miliar dosis vaksin. Padahal, kapasitas produksi vaksin dunia hanya 6,2 miliar dosis termasuk produksi vaksin TBC, polio, rubela dan lain-lain.

Di sisi lain, anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berpendapat, tawaran Tiongkok mendukung Indonesia sebagai pusat vaksin di Asia Tenggara merupakan kepercayaan yang harus dijaga, karena Indonesia dinilai sanggup memproduksi vaksin berkualitas.

“Namun, kita juga perlu mengedepankan kehati-hatian dalam dukungan kerja sama tersebut, jangan sampai Indonesia dibatasi hanya boleh memproduksi dan memasarkan vaksin dari Tiongkok saja,” imbuhnya.

Apalagi, menurut Rerie, saat ini dunia sangat memerlukan vaksin Covid 19 karena ada ketimpangan akses dalam distribusi vaksin dunia yang masih dikuasai negara-negara maju.

Akibatnya, ujar Rerie, negara-negara yang terlambat memesan vaksin, baru akan mendapatnya sekitar 3,5 tahun mendatang.

“Dalam hal ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia, saya mengapresiasi, gerak cepat pemerintah yang telah merencanakan berbagai langkah pengadaan vaksin untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi Covid-19 secara nasional,” pungkas Lestari Moerdijat.

(dis/beritasampit.co.id)