HMI Cabang Se-Kalteng Diminta Tidak Ikut Kongres!

IST/BERITA SAMPIT - Agus Hermawan

PALANGKA RAYA – Agus Hermawan minta HMI Cabang Se-Kalteng tidak ikut kongres, jika masih ada wacana dualisme. Alumni HMI yang juga mantan sekretraris HMI Cabang Palangkaraya ini merasa prihatin melihat konflik internal dikubu HMI masih terjadi.

Bahkan, menurut pria yang sering dipanggil Aher ini, Konflik dualisme kepengurusan di Kubu Organisasi Mahasiswa yang memiliki selogan Yakin Usaha Sampai (Yakusa) ini semakin terasa di tengah wacana kongres HMI.

Menurutnya, sebelum digelar Kongres harus terlebih dahulu menuntuskan konflik dualisme antara Kubu Arya Kharisma Hardy dan Kubu Abdul Muis Amiruddin. Pasalnya bila ini tetap dipaksakan akan menjadi sejarah buruk bagi HMI.

“HMI Kalteng harus menolak kongres yang akan digelar dua kubu ini, hanya ada satu kongres di HMI. Jangan sampai nanti yang terjadi HMI Cabang Palangka Raya ikut kongres Kubu A, Cabang Sampit kubu B, serta HMI Cabang kapuas juga begitu, ini akan menjadi sejarah buruk bagi HMI sendiri,” ungkap Agus melalui rilisnya yang diterima redaksi beritasampit.co.id. Selasa, 16 Maret 2021.

Seperti diketahui, Kota Surabaya dikabarkan menjadi tuan rumah Kongres HMI XXXI yang akan berlangsung pada tanggal 17 hingga 22 Maret mendatang.

Sedangkan Pj HMI versi Pj Abdul Muis Amiruddin baru melaksanakan pleno III di Tapanuli Tengah (Tapteng) Sumatera Utara (Sumut), tentang penentuan tempat kongres dan pelaksanaannya.

“Nah informasi yang begini yang kita takutkan, jangan sampai terjadi ada dualisme kongres HMI. Saya sarankan adek-adek Pengurus yang masih Ber-HMI untuk tidak menghadiri kongres sampai ada titik temu dualisme ini. Tidak ada manfaatnya bagi cabang-cabang untuk berkontribusi di acara kongres selama masih ada pihak-pihak yang sempit hati dan rela memecah bela ukhuwah dikeluarga besar HMI“ terang Aher.

Direktur eksekutive lembaga Menara Insan Cita ini juga meminta agar senior-senior elite di Jakarta untuk berhenti melakukan manuver yang berujung pada disintegerasi himpunan.

“HMI ini milik ummat bukan milik satu dua orang yang haus akan pengakuan dan eksistensi. Kembalikan marwahnya kepada ummat. Jangan sampai ucapan Caknur itu benar; “HMI sebaiknya dibubarkan saja, agar tidak menjadi bulan-bulanan dan dilaknat,” tutupnya

(Kawit/beritsampit.co.id)