Capaian Pembangunan Sekat Kanal dan Program Desa Mandiri Peduli Gambut di Kalteng

WAWANCARA : HARDI/BERITA SAMPIT - Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, M.R. Karliansyah saat diwawancara awak media, Jumat 19 Maret 2021.

PALANGKA RAYA – Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, KLHK, M.R. Karliansyah, menyerahkan hasil pekerjaan pembangunan sekat kanal dan program desa mandiri peduli gambut kepada tiga Pemerintah Kabupaten yaitu Barito Selatan, Kapuas, dan Pulang Pisau, Jumat 19 Maret 2021 di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng).

Dalam acara itu dihadiri juga oleh Sekretaris Daerah Kalteng, Fahrizal Fitri mewakili Gubernur. Diketahui, Program tersebut dan juga kegiatan inventarisasi Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) skala 1:50.000, dalam rangka mendukung program ketahanan pangan (Food Estate) dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) di area Eks PLG 1 Juta Hektar.

Bahkan kegiatan tersebut juga mendukung upaya perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut, berupa kegiatan pemulihan ekosistem gambut berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 16 Tahun 2017.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, KLHK, M.R. Karliansyah menjelaskan, pemulihan ekosistem gambut dilaksanakan melalui pembangunan 663 sekat kanal, yaitu 95 unit di Kabupaten Barito Selatan, 260 unit di Kabupaten Kapuas, dan 308 unit di Kabupaten Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya dengan luas areal yang terpulihkan (terbasahkan) seluas 36.298,7 hektare.

Seluruh pekerjaan pembangunan sekat kanal melibatkan masyarakat desa sejumlah 6.704 orang terdiri dari 4.936 orang laki-laki dan 1.768 orang perempuan. Adapun besaran dana yang tersalurkan kepada masyarakat melalui pembangunan sekat kanal sebesar Rp. 32.893.322.913,5.

Sementara, kata Karliansyah, program desa mandiri peduli gambut dilaksanakan di 47 desa dan 8 desa dengan besaran dana tersalurkan sebesar Rp. 34.923.497.926 dalam bentuk kegiatan, antara lain, seperti rehabilitasi vegetasi menggunakan tumbuhan petai, jengkol, sengon, karet, meranti, bambu puring dan rumbia.

Selain itu peningkatan pendapatan masyarakat melalui komoditas pertanian, antara lain, cabai, tomat, terong. Bahkan peningkatan nilai dan komoditas pengembangan usaha anyaman rotan. Untuk Budidaya perikanan, seperti papuyu, patin, toman, nila, dan lele dumbo. Serta untuk budidaya peternakan seperti ayam pedaging dan itik.

Sedangkan, pembangunan kolam perangkap ikan (kolam beje), penyediaan air bersih, pembangunan sekat kanal secara mandiri oleh masyarakat selain penyaluran dana melalui kegiatan.

Capaian dari program ini yaitu pembangunan 24 sekat kanal yang membasahi areal gambut seluas 720 hektar dan rehabilitasi vegetasi seluas 173 hektar.

“Semua kegiatan itu, dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu, berkat dukungan penuh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Pemerintah Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, dan Barito Selatan serta Pemerintah Kota Palangkaraya. Juga dukungan TNI – POLRI, Sivitas Akademika Universitas Palangka Raya, Universitas Lambung Mangkurat, Para Kepala Desa, tokoh Masyarakat, dan Para Fasilitator yang umunya merupakan Para Pemuda Desa Setempat,” lugasnya.

Karliansyah berharap pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat secara bertahap meningkatkan Kesehatan Ekosistem Gambut di eks PLG Provinsi Kalimantan Tengah dan mensejahterakan masyarakat. (Hardi/beritasampit.co.id).