Bernilai Ekonomi Tinggi, Generasi Muda Kotim Harus Coba Budidaya Tanaman Ini

ASOSIASI PORANG - IST/BERITA SAMPIT - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Asuhan Pemberdayaan Porang Indonesia Kabupaten Kotawaringin Timur, Boyadianto saat menerima nasi tumpeng pada ulang tahun pertama dan pembentukan pengurus asosiasi petani porang, Minggu 14 Maret 2021 lalu. 

SAMPIT – Boyadianto didaulat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Asuhan Pemberdayaan Porang Indonesia (Aspeporin) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Pembentukan DPD Aspeporin Kotim ini di laksanakan bersamaan dengan ulang tahun pertama asosiasi tersebut pada 14 Maret 2021 lalu.

Saat dibincangi beritasampit.co.id, Sabtu 20 Maret 2021, di Sekretariat DPD Aspeporin Kotim, Jalan Diponegoro Sampit, Boyadiyanto menerangkan, Aspeporin memiliki visi misi serta upaya dan usaha dengan membina sumber daya manusia (SDM) yang dapat mengembangkan nilai manfaat Porang untuk kesejahteraan.

Untuk itu, kata dia, harus dilaksanakan secara terstruktur dan sistematis melalui pengorganisasian yang baik dan teratur oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP). Menurut Boya, setelah dibentuk dan dikukuhkan nantinya, maka sesuai ketentuan hak, kewajiban, tugas, wewenang dan tanggung jawabnya akan melekat pada jabatan yang diemban oleh DPD Aspeporin.

Boya berharap, petani Porang yang tergabung dalam asosiasi ini nantinya dapat terus bersinergi dalam mengemban tugas untuk mengembangkan tanaman Porang di Kotim. Sebab Aspeporin adalah wadah bagi para petani dan pelestari Porang, bersifat sosial dan kemasyarakatan serta tidak bernaung kepada partai politik atau organisasi masyarakat apapun.

Boya mengatakan, kepengurusan yang sudah terbentuk ini nantinya akan dilaporkan ke Aspeporin Pusat untuk dikukuhkan. “Ketentuan itulah, maka DPP merasa perlu membentuk Aspeporin di tingkat wilayah propinsi dan daerah kabupaten/kota, serta mengangkat seorang ketua dewan pengurus,” ucapnya.

Boya menerangkan, Kabupaten Kotim memiliki lahan yang cukup potensi dalam penanaman Porang. Untuk itu dirinya mengajak para petani untuk membudidaya komoditas yang akhir-akhir ini menjadi tanaman yang banyak dibudidayakan petani di berbagai daerah, dan hasilnya sangat menggembirakan.

“Saat ini dari 55 petani anggota Aspeporin Kotim yang tersebar di beberapa kecamatan, sedikitnya ada 35 hektare lahan milik petani yang telah dikelelola dan menjadi pilot project penanaman umbi Porang. Dalam waktu dekat ini juga kami akan membentuk kelompok petani porang di tingkat kecamatan,” imbuhnya.

Selain dapat diolah menjadi aneka bahan pangan, saat ini harga Porang sudah bisa di atas harga komoditas pertanian lain. Bahkan hasil pertanian ini banyak diekspor ke Cina, Hong Kong, Korea, Jepang dan beberapa negara lainnya.

Penanaman umbi Porang, lanjutnya, sangat prospektif menjadi pilihan penanaman masyarakat dengan perhitungan masa panen sekitar 10 bulan, baik diambil kataknya atau umbi yang ukuran besar.

“Umbi porang menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi bagi petani. Untuk itu warga dan masyarakat Kotim, khususnya para generasi muda, ayo manfaatkan lahan yang ada untuk menanam dan membudidayakan umbi porang. Cara nanamnya mudah dan hasilnya dapat menambah pendapatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan,” tutupnya. (Jun/beritasampit.co.id).