Hadapi Revolusi 4.0, Rektor UPR : Dorong Peningkatan Skill

M.Slh/BERITA SAMPIT - Rektor Universitas Palangka Raya Dr. Andrie Elia S.E., M.S.i saat memberikan materi masa depan pendidikan Kalimantan Tengah disekolah Kader Lewu Harati

PALANGKA RAYA – Rektor Universitas Palangka Raya Dr Andrie Elia, mengatakan mengahadapi revolusi 4.0 harus meningkatkan keterampilan dan skill.

Ia juga menyampaikan bahwa, revolusi industri 4.0 merupakan sebuah lompatan besar di sektor industri saat ini.

Dimana perkembangan teknologi informasi serta komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya guna mencapai efisiensi setinggi-tingginya sehingga menghasilkan model bisnis baru yang berbasis digital.

“Melalui peningkatan perekonomian, perdagangan dalam meningkatkan pasar kerja yang cukup baik sehingga IPTEK, Informasi bahkan Sosial Budaya untuk bisa melestarikan lingkungan dan menghasilkan pendidikan berkualitas sehingga kendaraan otonom menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia,” terang Dr Andrie Elia saat memberikan materi di kegiatan Sekolah Kader Lewu Harati, Minggu, 21 Maret 2021

Menurut Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng ini bahwa, masa depan Kalimantan Tengah tergantung dari kualitas pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai Universitas dalam meningkatkan pendidikan berkualitas.

Dirinya pun kembali mengungkapkan itu semua harus ditandai dengan peningkatan infrastruktur yang memadai untuk kebutuhan pendidikan sehingga bisa meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Guru, dan tenaga pendidik profesional serta mengikuti kurikulum sesuai kebutuhan zaman saat ini

“Seperti ilmu pengetahuan yang luas, kemampuan dalam berbahasa maupun berhitung dan juga dibekali dengan meningkatkan keterampilan, skil dan karakter sehingga tantangan tersebut bisa dirasakan dengan baik,” tuturnya

Lebih lanjut Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Provinsi Kalteng ini menjelaskan bahwa, peran kader lewu harati dalam mengembangkan diri hingga jenjang pendidikan tinggi untuk menjadi kader pintar tuntang harati, dan isen mulang, memuat kompetensi kreativitas dan critical thinking.

Dalam mengembangkan soft skill melalui organisasi dan kegiatan kemasyarakatan menjadi kader belom Bahadat Huma Betang, dan handep dalam memuat kompetensi communication dan collaboration.

“Karena itu agar bisa meningkatkan keterampilan produksi, rekayasa dan inovasi untuk dalam menguasai pasar, produksi serta tenaga kerja, kalau bukan kita, siapa lagi. kalau bukan sekarang, kapan lagi, untuk itu Kader Lewu Harati mampu mengubah kekurangan menjadi peluang kemajuan lewu kalteng di masa depan,” pungkasnya.

(M.Slh/Beritasampit.co.id)