PALANGKA RAYA – Sekolah Kader Lewu Harati yang digagas oleh Forum Pemuda Kalteng (FORPEKA) merupakan upaya konkrit untuk mempersiapkan diri dan kaum muda dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan dan globalisasi kedepan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia secara khusus juga oleh masyarakat Kalteng
Hal ini disampaikan oleh Pendiri Forpeka Novia Adventy Juran, menjelaskan bahwa Forpeka sendiri senantiasa berkomitmen turut serta dalam meningkatkan sumber daya manusia pemuda pemudi Kalteng sebagai sebuah wadah yang mampu mengakomodir keragaman berpikir dan senantiasa mengupayakan dialektika yang sehat dan terbuka sebagai bagian dari proses mewujudkan pendidikan yang merdeka
“Saya juga mengajak pemuda pemudi Kalteng untuk terbuka terhadap keragaman berpikir, serta melibatkan diri dalam banyak kesempatan untuk belajar melalui berbagai kesempatan yang akan datang,” terang Novia Adventy Juran Kamis, 25 Maret 2021
Lebih lanjut menurutnya, Forpeka sendiri mendorong pemuda Kalteng untuk menglogaritmakan imajinasi intelektualitas, generasi muda Indonesia di saat ini harus berimajinasi dan algoritmakan imajinasi tersebut. Bangsa terbelakang mengkonsumsi dongeng dan terus hidup dengan itu, tetapi bangsa maju mengalgoritmekan imajinasinya.
“Pemuda Kalteng mewarnai Indonesia dengan gagasan dan karya nyata, bekerja dari lapisan bawah dan lapisan paling atas adalah satu-satunya jalan untuk merubah wajah Kalteng dalam pekerjaan ini, terutama dalam pendidikan yang membebaskan pikiran terus menerus dilakukan dengan Pendidikan kritis bisa membebaskan pikiran merupakan kegiatan yang tidak mengenal jeda, dilakukan dengan seribu satu cara dan semua kesempatan,” Tuturnya
Hal tersebut kata Novia yang menjadi salah satu alasan penting pihaknya menggagas Sekolah Kader Lewu Harati untuk meningkatkan kapasitas, kapabilitas serta jaringan para kader yang berasal dari Kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah.
(M.Slh/Beritasampit.co.id)
