Kembangkan Pariwisata, Kebudayaan Daerah dan Nasional Akan Disatukan

JUN/BERITA SAMPIT - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur, Fajrurrahman.

SAMPIT – Sektor kebudayaan dan kepariwisataan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tetap menjadi perhatian Pemerintah Daerah setempat, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).

Kepala Disbudpar Kotim, Fajrurrahman mengatakan, bahwa Pemerintah Daerah sangat konsen terhadap pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan.

Untuk memajukan sektor kebudayaan dan kepariwisataan pad masa pandemi Covid-19, melalui Disbudpar Kotim, Pemerintah Daerah setempat merubah strategi yang akan lebih mengarah kepada efektivitas dan efisiensi, sehingga sasaran yang dicapai dapat lebih optimal .

“Pada tahun kemarin, even atau beberapa kegiatan sudah ditiadakan akibat mewabahnya Covid-19. Memang itu bisa menggerakkan pada satu sisi mengangkat budaya daerah, pada sisi lain juga mampu meningkatkan gairah kepariwisataan. Akan tetapi kita sudah memulai melakukan penyesuaian-penyesuaian program dan kegiatan pada tahun 2020 kemarin. Langkah-langkah itu akan diperkuat lagi di tahun 2021 ini,” jelas Fajrurrahman kepada beritasampit.co.id, Kamis 25 Maret 2021.

Terkait dengan pemetaan destinasi wisata dan pengembangan kebudayaan, selain strategi pihaknya juga melakukan pembenahan destinasi wisata di tengah adaptasi kebiasaan baru (new normal) dan pembinaan kepada para pelaku usaha kepariwisataan, agar tetap bisa eksis dimasa pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Sebab dimasa pandemi Covid-19, kunjung wisatawan ke Kotim turun drastis.

BACA JUGA:   Aksi Gendam Jelang Idulfitri Mulai Bergentayangan di Sampit

Sebagai gambaran, pada tahun 2019 atau sebelum pandemi, tercatat sekitar 2 ribu wisatawan manca negara yang berkunjung ke Kotim. Sedangkan wisatawan domestik dan lokal lebih terdata lebih 168 ribu wisatawan.

Pada tahun 2020 wisatawan manca negara turun drastis dan hanya 10 persen atau sekitar 240 wisatawan. Sementara wisatawan domestik terjadi penurunan sekitar 60 persen, yakni sekitar 68 ribu wisatawan.

Melihat hal tersebut, Fajrur menyebutkan, bahwa minat dari wisatawan, khususnya wisatawan nusantara berkunjung ke Kotim pada masa pandemi sudah pada jalur trek yang tepat dan akan dikuatkan pada tahun berikutnya.

“Kita jadikan Museum Kayu sebagai sentra wisata budaya. Disamping mempunyai multi player efek, museum kayu itu sendiri sebagai wisata edukasi dan wisata budaya. Semua kegiatan nantinya kita arahkan ke sana. Jadi di tahun ini akan kita kuatkan, kita akan bersinergi dengan program pusat yaitu menyatukan kegiatan kebudayaan daerah dengan kebudayaan nasional,” paparnya.

BACA JUGA:   Disdik Kotim Instruksikan Sekolah Implementasikan Pendidikan Antikorupsi 

Disisi lain, Disbudpar Kotim akan menggelar pekan budaya dengan menampilkan seni dan budaya yang ada di Kotim setiap bulan, baik di kawasan Museum Kayu Sampit maupun di beberapa kawasan destinasi wisata terbuka lainnya, seperti Ikon Jelawat.

“Di tempat-tempat ini nantinya para pelaku budaya dapat melakukan latihan-latihan atau mengeksplor kemampuan mereka. Itu akan kita lakukan mulai bulan April ini. Disana nantinya akan ada penampilan seni dan budaya yang kita kelola dengan melibatkan sanggar-sanggar atau komunitas seni dan budaya yang ada di Kotim,” jelas Fajrur. (Jun/beritasampit.co.id).