Seni Budaya dan Pariwisata Kotim Akan Diperkuat, Begini Cara Disbudpar

JUN/BERITA SAMPIT - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur, Fajrurrahman.

SAMPIT – Untuk memunculkan minat pelaku budaya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) akan menggerakkan pelaku seni budaya yang ada di kecamatan-kecamatan untuk turut berperan aktif.

Menurut Kepala Disbudpar Kotim, Fajrurrahman, selama ini kegiatan seni dan budaya masih terkonsentrasi pada pelaku budaya di Kota Sampit. “Maka sekarang kita gali dan munculkan pelaku budaya di kecamatan-kecamatan. Alhamdulillah bapak-bapak di DPRD pun memberikan perhatian yang sangat luar biasa,” katanya, Jumat 25 Maret 2021.

Disebutkan Fajrur bahwa, eksekutif dan legislatif, bersama-sama memfasilitasi segala sesuatu yang menjadi penyempurnaan pelaku seni dan budaya di kecamatan-kecamatan, diantaranya dengan memberikan fasilitas peralatan dan perlengkapan yang perlukan serta pembinaan.

Selain memunculkan dan menggerakkan pelaku seni budaya di kecamatan, untuk penguatan sektor seni budaya dan pariwisata, pihaknya juga akan melakukan pembinaan-pembinaan kepada pelaku usaha kepariwisataan agar tetap eksis berkembang pada masa pandemi Covid-19.

“Sebenarnya kita pada tahun 2019 lalu sudah melakukan pembinaan dan mengajak beberapa travel agen untuk berkunjung ke beberapa daerah wisata di luar, dengan harapan adanya kerjasama antara travel agen di Kotim dengan travel agen di sana,” lanjut Fajrur.

Kerjasama tersebut, kata dia, seyogianya terealisasikan di tahun 2020. Namun adanya pandemi Covid-19, kunjungan travel agen dari luar daerah urung dilakukan. “Beberapa travel agen tertarik dengan destinasi wisata Tumbang Gagu, khususnya turis dari mancanegara. Tapi karena pandemi mereka belum sempat berkunjung ke Sampit. Di tahun 2021 ini kami mencoba berkomunikasi kembali, dengan menawarkan Wisata Zero Covid-19. Untuk itu destinasi wisata di wilayah utara itu akan kita sosialisasikan,” paparnya.

Dikatakan bahwa pada masa pandemi Covid-19 ini menjadi kekuatan sebenarnya. Karena tempat-tempat objek wisata di Kotim ada yang memang masyarakatnya tidak terkontaminasi atau terdampak dengan Covid-19.

Terkait dengan pengembangan pariwisata Zero Covid-19 yang ada di kawasan utara Kotim, dengan daya dukung infrastruktur juga menjadi perhatian Disbudpar dalam hal ini Pemerintah Daerah. Fajrur menyebutkan, bahwa akses ke kawasan wisata Tumbang Gagu sudah terbuka, bahkan akses lewat jalur darat.

“Ini yang akan kita coba tawarkan. Dalam beberapa bulan ini mudah-mudahan pada akhir tahun ini sudah ada realisasi beriringan dengan penanganan Covid-19 yang semakin baik. Semoga sektor pariwisata mampu menggairahkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Fajrur menyakini, daerah utara Kotim mempunyai kekhasan untuk menarik dikunjungi wisatawan mancanegara. “Tipikal wisatawan itukan bermacam-macam. Ada yang suka tantangan dan ada yang suka dengan fasilitas-fasilitas yang terasa nyaman. Ada yang suka lewat jalur sungai ada yang suka menggunakan kendaraan atau lewat darat. Itu akan kita akomodir dengan baik. Mudah-mudahan di tahun ini minimal kita sudah melakukan kerjasama dengan travel agen yang ada di luar daerah, sehingga bisa membantu kita mendatangkan wisatawan di Kotim,” tutupnya. (Jun/beritasampit.co.id).