Virus Belum Terkendali, Rerie: Larangan Mudik Langkah Tepat

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. (dok: istimewa).

JAKARTA– Larangan mudik dan menetapkan cuti bersama Lebaran yang hanya satu hari, merupakan kebijakan yang tepat dalam pengendalian Covid-19 di tanah air. Karena hingga saat ini penyebaran virus korona belum sepenuhnya terkendali.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat (Rerie), Jumat, (26/3/2021).

Rerie mengatakan pembatasan pergerakan orang memang sangat dibutuhkan dalam pengendalian Covid-19. Apalagi saat ini secara nasional belum bisa dikatakan terkendali.

Dalam keterangan pers secara virtual Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto melaporkan saat ini, positivity rate Indonesia sebesar 11,49 persen.

Padahal, jelas Rerie, WHO mensyaratkan untuk dapat dikatakan terkendali positivity rate-nya harus di bawah 5%.

BACA JUGA:   Ramadan Tiba, Legislator Golkar Dorong Pemda Jaga Stabilitas Harga Pangan

“Jadi, ondisi saat ini harus tetap dihadapi lewat disiplin protokol kesehatan yang ketat, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan massa,” tandas dia.

Mesti begitu, politikus NasDem itu bilang kebijakan yang diberlakukan, harus benar-benar dijalankan dengan mekanisme yang tepat di lapangan, sehingga bisa mendapatkan hasil yang diinginkan.

Selain itu, jelas Rerie, bantuan terhadap pihak-pihak yang terdampak, terkait larangan mudik tersebut juga harus disiapkan agar semua pihak bisa menjalankan kebijakan tersebut.

Terkait cuti Lebaran, Rerie menyarankan, sejumlah instansi diharapkan juga ikut mengatur pola cuti karyawannya di setiap bagian.

Terpenting, tegas Rerie, adalah kesadaran dari masyarakat harus ditingkatkan untuk benar-benar memahami tujuan dari kebijakan yang diterapkan pemerintah dalam upaya mengendalikan penyebaran virus korona.

BACA JUGA:   Mukhtarudin Apresiasi PT Pertamina Jadi BUMN Kontributor TKDN Terbesar Tahun 2023

Dalam keterangan persnya, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional juga menyebutkan saat ini sudah 10 juta warga yang mendapat vaksin.

Menurut Rerie, kondisi tersebut juga harus diantisipasi, jangan sampai 10 juta orang yang sudah divaksin itu tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Karena, sebelum dan sesudah divaksin, di masa pandemi Covid-19 ini penerapan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, harus menjadi norma baru dalam keseharian kita,” pungkas Lestari Moerdijat.

(dis/beritasampit.co.id)