Babe Haikal Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Aksi Terorisme

ISLAM BUKAN TERORIS : IST/BERITA SAMPIT - Cuitan Ustaz Ahmad Haikal Hassan atau Babe Haikal pada akun Instagram pribadinya @haikalhassan_quote merespon perkembangan isu terorisme di Indonesia.

JAKARTA – Framing media yang kejam terhadap tuduhan yang mengaitkan jika aksi terorisme yang kerap terjadi berasal dari salah satu ajaran agama tertentu merupakan suatu pelecehan terhadap ajaran agama itu sendiri.

Agama Islam contohnya, merupakan korban dari pada jahatnya media mainstream saat ini. Sebab, tak sedikit media yang menggiring opini publik untuk meyakinkan masyarakat jika pelaku terorisme selalu berasal dari agama Islam.

Padahal jika menalar secara ilmiah, tidak ada suatu ajaran agama apapun di dunia, termasuk di Indonesia, yang mengajarkan dan membenarkan perilaku terorisme di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Maka tak ayal, banyak tokoh-tokoh masyarakat, tokoh politik hingga tokoh agama yang geram atas pemberitaan yang selalu menyudutkan agama Islam tersebut.

Sebut saja Ustaz Haikal Hassan Baras atau yang bernama asli Ahmad Haikal Hassan, yang pada tengah malam tadi malah tak bisa tidur dan memilih untuk melawan kejahatan terstruktur, sistematis dan masif yang selalu menyudutkan agama Islam.

“Tidak ada konsep bunuh diri dalam Islam. Hanyalah orang gila dan jahat yang membodohi orang awam dengan iming-iming surga,” ujar pria yang akrab disapa Babe Haikal pada postingan di Instagram pribadinya @haikalhassan_quote pada Rabu, 31 Maret 2021 tengah malam tadi.

Dia malah mempertanyakan tindakan konyol oknum yang menjadi aktor intelektual dari aksi terorisme tersebut. “Mengapa tidak dirinya (oknum intelektual itu) sendiri saja (yang melakukan aksi teror atau bom diri) kalau hal itu (diyakininya memang) benar?,” tanya pria kelahiran Jakarta, 21 Oktober 1968 ini.

Lebih lanjut, ia menjelaskan jika ajaran agama Islam yang sebenarnya justru berbanding terbalik dengan penggiringan opini publik yang ada di media mainstream sekarang.

“Dalam Islam, menghilangkan 1 nyawa sama dengan membunuh seluruh umat manusia. Dan barang siapa menyelamatkan 1 nyawa setara dengan menyelamatkan seluruh nyawa manusia,” jelas pria lulusan Strata 1 (S1) Teknik Informatika, Universitas Budi Luhur, Jakarta Selatan.

Bahkan menurutnya, ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam (SAW) itu adalah ajaran paling toleran dan cinta kedamaian, bukan seperti yang selama ini dituduhkan.

“Nabi Muhammad (SAW) berpesan : Cintailah apapun yang ada di bumi, niscaya kau akan dicintai oleh yang ada di langit,” tutup Magister Teknik Perindustrian Insitut Teknologi Bandung itu. (Aris/beritasampit.co.id).