Kekerasan Terhadap Anak Kebanyakan Dilakukan Sang Ibu, Ini Tiga Faktor Penyebabnya

ILUSTRASI : IST/BERITA SAMPIT - Kekerasan terhadap anak.

PALANGKA RAYA – Ada beberapa faktor yang menyebabkan atau yang menjadi pemicu terjadinya kekerasan kepada anak. Seperti faktor ekonomi, konflik dalam rumah tangga dan kesiapan mental perempuan untuk menjadi seorang ibu.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Subdit IV/Renakta (Remaja Anak dan Wanita) Kombes Pol Budi Hariyanto melalui Kasubid Renakta Kompol Novalina Tarihoran di ruang kerjanya Polda Kalteng, Kamis 1 April 2021.

Novalina menjelaskan, berdasarkan data pada tahun 2020, sekitar 38 kasus kekerasan terhadap anak yang ditangani oleh Polda Kalteng, disebabkan oleh tiga faktor, seperti faktor ekonomi, konflik dalam rumah tangga, dan kesiapan mental perempuan untuk menjadi seorang ibu.

Kebanyakan kasus yang terjadi tindak kekerasan kepada anak disebabkan oleh sang ibu itu sendiri.

“Seperti halnya faktor ekonomi, pada saat pandemi seperti ini penghasilan suami mengalami penurunan, atau sang suami mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), itu bisa saja menjadi salah satunya alasan kekerasan terhadap anak,” katanya.

Untuk faktor konflik dalam rumah tangga, itu bisa bermacam-macam, sehingga hal itu juga bisa menjadi salah satu pemicunya.

Selain itu kesiapan mental perempuan untuk menjadi seorang ibu juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab kekerasan terhadap anak.

“Karena pada dasarnya kesiapan mental perempuan tersebut belum siap menjadi seorang ibu, sehingga hal itu dapat membuat dirinya stress dan melakukan kekerasan kepada anak bisa saja terjadi,” pungkasnya.

Sementara untuk sang ayah tidak ditemukan sama sekali kasus kekerasan terhadap anak. Sehingga untuk saat ini, kasus kekerasan hanya dilakukan oleh sang ibu. (Hardi/beritasampit.co.id).