Niat Cari Sayur, Warga Desa Telok Meninggal Dunia Diserang Kawanan Lebah

EVAKUASI : IST/BERITA SAMPIT - Aparat TNI dan Polri bersama warga saat evakuasi korban usai disengat lebah.

KASONGAN – Sungguh naas nasib seorang perempuan bernama Papau (53) dan anak angkatnya Megawati (49), warga Desa Telok RT 002/RW 001, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan.

Pasalnya, niat ingin mencari sayur yang berada di belakang ladang, kedua korban malah mendapat musibah dengan diserang atau disengat kawanan lebah (tawon/penyangat), pada Rabu 31 Maret 2021, sekira pukul 11.00 WIB. Akibat kejadian tersebut korban Papau meninggal dunia, karena diduga kehabisan oksigen dalam pernapasannya.

Kapolres Katingan AKBP Andri Siswan Ansyah SIK, melalui Kapolsek Katingan Tengah Iptu Arif Dany Susanto, membenarkan kejadian tersebut. Dijelaskan korban dan adik angkat korban (Megawati) sedang berladang di kebun milik anak angkatnya yang berada di Desa Telok.

Kemudian korban dan Megawati sedang mencari sayur yang berada di belakang ladang dan berbatasan dengan pohon kelapa sawit. Tiba-tiba korban dan adik angkatnya tersebut diserang dan disengat oleh lebah (tawon/penyangat) di bagian kepala, tepatnya di belakang leher dan di bawah telinga.

Lalu korban dan adik angkatnya lari untuk menyelamatkan diri dengan cara korban berlari ke depan ladang. Sementara Megawati menceburkan diri ke dalam parit, kemudian setelah beberapa lama Megawati keluar dari parit dan melihat korban tergeletak di ladang dan saat itu korban masih bisa bernapas.

Kemudian, megawati meminta pertolongan kepada warga dengan berjalan ke arah muara jalan Kabupaten yang berjarak kurang lebih 500 meter. Setelah meminta bantu lalu Megawati dan warga kembali ke ladang dan melihat kondisi korban sudah meninggal dunia.

Setelah mendapat kabar tersebut, lalu Kapolsek beserta Anggota Polsek Katingan Tengah mendatangi tempat kejadian perkara dan melakukan olah tempat kejadian serta mengevakuasi korban dan membawa ke Puskesmas Tumbang Samba untuk dilakukan Visum Et Repertum.

“Dari keterangan anak angkat korban (Megawati) membenarkan bahwa dirinya dan korban saat mencari sayur yang berada di belakang ladang dan berbatasan dengan pohon kelapa sawit. Namun, tiba – tiba korban dan dirinya diserang dan disengat oleh nyengat (tawon/penyangat) dan saat itu korban mengalami sengatan dari tawon/penyangat di bagian kepala tepatnya di belakang leher dan di bawah telinga. Sementara Megawati menyelamatkan diri dengan cara menceburkan diri ke dalam parit,” jelas Kapolsek Katingan Tengah Iptu Arif Dany Susanto, Kamis 1 April 2021.

Lanjutnya, dari pemeriksaan luar Visum Et Repertum terhadap korban (Papau) yang dilakukan oleh dr. Adi Suciatma (Dokter Umum Puskesmas Tumbang Samba) menyatakan bahwa terhadap korban tidak ditemukan adanya luka atau akibat kekerasan benda tumpul/tajam yang mengarah ke perbuatan tindak pidana.

“Dan dari pemeriksaan luar (Visum Et Repertum) terhadap korban ditemukan adanya bengkak pada bagian kepala tepatnya di belakang leher dan di bawah telinga. Korban diduga kehabisan oksigen dalam pernapasan dan mengeluarkan kotoran di bagian anus,” jelas Iptu Arif Dany Susanto.

Dari permintaan Kapon (kakak angkat korban) dan Megawati untuk korban Papau dimakamkan secara agama Islam di pemakaman Muslim Desa Samba Danum, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan.

“Tindakan kepolisian saat itu, yaitu datangi tempat kejadian, pasang garis Police Line, olah TKP, Catat identitas korban dan saksi – saksi. Kemudian, evakuasi korban dan bawa ke Puskesmas Tumbang Samba untuk dilakukan Visum Et Repertum,” pungkasnya. (Annas/beritasampit.co.id).