Satgas Pangan Lakukan Pemantauan Harga, Ini yang Ditemukan?

PEMANTAUAN : IST/BERITA SAMPIT - Satgas Pangan Provinsi Kalimantan Tengah melakukan pemantauan harga dan stok kebutuhan bahan pokok, Senin 19 April 2021.

PALANGKA RAYA – Satuan Tugas (Satgas) Pangan Provinsi Kalimantan Tengah melakukan pemantauan harga dan stok kebutuhan bahan pokok, dalam menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) pada bulan suci 1442 H.

Pemantauan tersebut dilakukan di Pasar Besar Palangka Raya, yang dilanjutkan dengan pemantauan ketersediaan stok bahan pokok di Gudang Bulog Jl. Cilik Riwut km 7 Palangka Raya, Senin 19 April 2021.

“Maksud dan tujuannya adalah untuk memantau harga kebutuhan pokok dan stok kebutuhan pokok yang ada di Palangka Raya khususnya, Kalteng pada umumnya,” ucapnya.

Aster menambahkan, kendala-kendala yang ditemukan di lapangan akan ditampung dan dianalisa, yang selanjutnya akan dikoordinasikan dengan dinas terkait. Salah satunya yaitu adanya sedikit kenaikan harga gula yang seharusnya Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp. 12.500, namun di lapangan ada yang menjual seharga Rp. 13.000.

“Kita sudah menanyakan kenapa harganya naik, salah satunya adalah transportasi. Nanti kita akan koordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk bagaimana agar transportasi bisa lancar,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pengadaan Opersional dan Pelayanan Publik Ahmad Ronny Anwar menjabarkan terkait ketersediaan beras yang ada di Palangka Raya khususnya dan Kalteng pada umumnya.

BACA JUGA:   DAD Kalteng Bersama Berbagai Lembaga dan Ormas Kembali Gelar Pasar Ramadan

“Ketersediaan beras di Palangka Raya ada 450 ton dan dalam perjalanan 250 ton, minggu depan Insyaallah sudah bongkar. Tapi stok untuk se-Kalteng ada 4.500 ton. Dengan stok segitu se-Kalteng cukup untuk 4-5 bulan, untuk Palangka Raya sendiri cukup untuk 2,5-3 bulan,” jelasnya.

Ahmad Ronny Anwar menegaskan bahwa untuk bulan Ramadhan dan hari raya idul fitri stok masih relatif aman. Ia juga mengatakan bahwa stok daging kerbau di Palangka Raya saat ini sebanyak 6 ton, daging sapi 4 ton, daging sapi beku 4 ton, dan daging kerbau beku 4 ton.

“Hari Rabu lusa 24 ton akan masuk se-Kalteng daging kerbau dan minggu depan lagi ada 14 ton daging masuk,” tuturnya.

Untuk harga jual, daging sapi dijual dengan harga Rp. 93.000 per kilogram, daging kerbau Rp. 80.000 per kilogram dan daging ayam beku Rp. 35.000 per kilogram.

BACA JUGA:   CEO Kaltengpedia: Kalteng Memerlukan Sosok yang Berpandangan Visioner

Sementara, Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Kalteng AKBP. Arwin A Wientama mengatakan terkait dengan suasana dan kegiatan pelaksanaan ibadah puasa dan menjelang lebaran idul fitri, pihaknya akan menitikberatkan dan memprioritaskan upaya preentif dan preventif yaitu edukasi, pembinaan, penyuluhan, peringatan dan sidak.

“Upaya penegakan hukum adalah yang terakhir manakala memang betul-betul sangat fatal dan penimbun kelas kakap. Terkait adanya kenaikan harga gula tadi, ada faktor-faktor yang mempengaruhi yang menyebabkan harga cenderung naik, jadi belum dilaksanakan penegakan hukum,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalteng Aster Bonawaty mengatakan, kegiatan pemantauan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dengan cara berkoordinasi dan bersinergi dengan instansi terkait seperti Polda Kalteng, Satgas Pangan, BPOM, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalteng, Dinas TPHP Provinsi Kalteng, Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Dinas ESDM Provinsi Kalteng, dan Bulog. Kegiatan ini dilakukan menjelang hari-hari besar keagamaan, seperti pada bulan puasa dan menjelang hari raya idul fitri saat ini.

(Hardi/Beritasampit.co.id)