Sebuah Danau Muncul di Kota Kupang, Tim Peneliti Diturunkan

(IST/BERITA SAMPIT) : Danau baru terbentuk di daerah Tankolo, Kelurahan Sikumana, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, setelah Siklon Tropis Seroja menerjang daerah itu pada Minggu 4 April 2021 lalu//Ant_

KUPANG – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menurunkan tim peneliti untuk menyelidiki danau baru yang terbentuk di daerah Tankolo, Kelurahan Sikumana, Kota Kupang, setelah Siklon Tropis Seroja menerjang wilayah tersebut pada 4 sampai 5 April 2021.

“Kami akan mencari tahu bagaimana proses danau ini terjadi, termasuk menelusuri dari mana saja sumber air yang masuk ke dalam danau ini sehingga membentuk danau yang memiliki bentangan yang luas ini,” kata Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Air dan Irigasi Dinas PUPR NTT, Sonny J Tella, Senin 19 April 2021.

Menurut Sonny, penelitian juga ditujukan untuk mencari tahu sumber peningkatan volume air di danau yang baru terbentuk di daerah Tankolo tersebut.

BACA JUGA:   Polsek KPM Kawal Keberangkatan dan Kedatangan Penumpang di Pelabuhan Sampit

“Penambahan ketinggian air bisa disebabkan adanya suplai air yang banyak dari sumber mata air yang bermunculan di sekitar lokasi danau,” katanya.

Selama pekan ini, lanjut Sonny, tim peneliti akan memantau kondisi danau yang terbentuk sekitar dua pekan lalu tersebut. Dirinya belum dapat memastikan apakah danau itu akan menjadi danau pemanen atau akan mengering pada musim kemarau.

“Kami belum bisa pastikan danau ini menjadi danau yang permanen atau tidak karena untuk itu perlu penelitian lebih mendalam,” ucapnya.

Untuk diketahui, Bencana alam badai siklon tropis Seroja yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur berdampak pada munculnya satu danau baru seluas dua hektare.

BACA JUGA:   Lapas Kelas IIB Sampit akan Memiliki Pondok Pesantren 

Warga setempat mengatakan, danau itu mulai terbentuk saat badai siklon tropis Seroja melanda daerahnya Senin 5 April 2021 pagi. Danau tersebut terbentuk di lahan pertanian milik warga untuk menanam palawija. Akibat adanya danau itu membuat seluruh tanaman pertanian seperti jagung, kacang, buncis dan kelapa yang siap panen, tengelam.

Ketinggian air danau itu terus bertambah karena dialiri air dari mata air Tangkolo dan banyaknya mata air baru yang muncul di kawasan tersebut setelah badai tropis Seroja.

(BS-65/beritasampit.co.id)