Kotim Dapat Bantuan Pembangunan Empat Menara Pemancar Sinyal Dari Kemenkominfo

(IST/BERITA SAMPIT) : Kepala Diskominfo Kotawaringin Timur, Multazam saat mengikuti sosialisasi virtual oleh Kemenkominfo terkait program pembangunan menara pemancar sinyal di daerah non 3T, Rabu 21 April 2021.

SAMPIT – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan membangun empat menara base transceiver station (BTS), untuk memperkuat sinyal telepon seluler di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng).

“Kita tidak mengeluarkan biaya sepeserpun. Ini bagian dari kontribusi pemerintah pusat melalui kewenangannya, yaitu telekomunikasi untuk membangun ‘tower’ (menara) di daerah-daerah blank spot atau tanpa sinyal,” kata Kepala Dinas Kominfo Kotim, Multazam, Kamis 22 April 2021.

Dilansir dari Antara,persiapan realisasi program tersebut terus dimatangkan. Rapat secara virtual kembali digelar dengan Kemenkominfo pada Rabu 21 April 2021 untuk membahas perkembangan persiapan di lapangan.

Pembangunan menara BTS ini merupakan kerja sama Kemenkominfo dengan pihak swasta, yaitu PT Hutchison 3 Indonesia (H3I), yang lebih dikenal dengan produknya kartu seluler 3 atau Tri.

Dalam kerja sama tersebut, tahun 2021 ini PT H3I diminta membangun paling sedikit 70 menara di daerah-daerah yang masuk kategori non-3T atau terdepan, terpencil dan tertinggal. Dari 70 menara BTS yang akan dibangun itu, Kabupaten Kotawaringin Timur mendapatkan jatah empat lokasi pembangunan.

Multazam menjelaskan, empat lokasi yang rencananya akan dibangun menara BTS atau pemancar sinyal itu adalah Desa Jaya Kelapa Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, serta di Desa Luwuk Kowan, Tumbang Bajanei, dan Tumbang Mangkup Kecamatan Telaga Antang.

Direncanakan pekan kedua Oktober nanti, empat menara pemancar sinyal itu sudah bisa digunakan. Pemerintah desa dan kecamatan diharapkan membantu perusahaan operator seluler untuk melaksanakan pembangunan menara tersebut.

Ketersediaan sinyal telepon seluler dan internet kini sudah sangat dibutuhkan masyarakat. Pemerataan jangkauan layanan telekomunikasi ini sejalan dengan upaya pemerintah membuka keterisolasian informasi serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan secara daring.

Dinas Kominfo Kotim melakukan pendataan dibantu aparatur kecamatan dan desa terkait wilayah yang masih blank spot atau belum terjangkau sinyal telepon seluler agar bisa diusulkan untuk pembangunan menara BTS.

Hasil pendataan dengan titik kontrol di kantor atau balai desa, saat ini masih ada 65 desa belum terjangkau sinyal telepon. Ada pula desa yang sudah terjangkau sinyal namun masih lemah sehingga perlu ditingkatkan.

Multazam menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kominfo Provinsi Kalteng selaku perpanjangan tangan pemerintah pusat, terkait kondisi infrastruktur telekomunikasi di daerah agar turut diperhatikan.

Pemerintah daerah bersyukur atas bantuan Kemenkominfo bersama operator yang akan membangun empat menara BTS di Kotim. Bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan jangkauan telekomunikasi.

Multazam menambahkan, solusi lain yang dapat ditawarkan untuk membuka akses internet di desa adalah pemasangan antena VSAT yang menggunakan kuota paket data. VSAT memerlukan anggaran instalasi awal sekitar Rp40 juta, termasuk instalasi perangkat listrik tenaga matahari.

“Peran daerah dalam menyikapi adanya rencana pembangunan tower tersebut adalah mendukung kegiatan tersebut melalui pemberian kemudahan proses perizinan sesuai perundang-undangan yang berlaku, partisipasi dari warga sekitar pembangunan sangat diharapkan berjalan dengan lancar,” kata Multazam.

(BS-65/beritasampit.co.id)