Dinilai Pengawasan Kendor, Pengamen Jelang Berbuka Puasa di Sampit Makin Marak

MUSIMAN : ARIFIN/BERITA SAMPIT - Nampak seseorang sedang menjajakan buku-buku agama di salah satu warung Jalan A Yani Sampit.

 

SAMPIT – Menjelang berbuka puasa merupakan target utama para pengamen terutama di Kota Sampit, Kotim, Kalteng, untuk mengais rezeki.

Mereka beraksi di setiap warung penjual makanan dan minuman yang buka untuk melayani pelanggan.

Sejauh ini, pengawasan untuk mengamankan para pengamen jalanan itu diserahkan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sebagai penegak peraturan daerah (Perda).

Faktanya, sudah memasuki hari ke 13 Ramadan 1442 H justru pengawasan dinilai kendor bahkan nyaris tanpa aksi.

“Kenapa ya masih banyak pengamen keluar masuk warung, padahal sudah ada tulisan larangan tapi tetap saja mereka mengamen,” keluh Zain, seorang pemuda yang kebetulan berbuka puasa di salah satu warung di jalan A Yani Sampit, Sabtu 24 April 2021, sore.

BACA JUGA:   Pelni Tambah Dua Kapal Layani Mudik Lebaran Tujuan Sampit ke Surabaya dan Semarang

Zain berpendapat bahwa hal itu ada benarnya karena rata-rata pengamen jalanan paham betul membaca situasi dan kondisi lapangan untuk mengais rezeki.

“Apabila ada petugas mereka sembunyi, petugas sudah pergi mereka beraksi kembali,” celoteh Zain.

Dia bahkan menilai bahwa jumlah pengamen jalanan di Kota Sampit sejak awal Ramadan meningkat. Hal itu terbukti, hanya sebuah warung hitungan 30 menit sudah ada 3 kelompok pengamen yang datang silih berganti.

“Ternyata tidak hanya pengamen jalanan bermodalkan suara dan gitar mini, selain itu, ada juga penjaja buku-buku agama yang keluar masuk warung, ini membuktikan bahwa Kota Sampit sudah kebanjiran pengamen dan sejenisnya,” ucap Zain pemuda yang masih menempuh pendidikan sarjana di Kota Sampit ini.

BACA JUGA:   Berbagi di Bulan Ramadhan, HIMPAUDI Kotim Salurkan Bantuan Untuk Anak Yatim dan Lansia

Berbeda yang diungkapkan Safrudin, warga Baamang ini justru mengharapkan agar Satpol PP aktif dan lebih ‘garang’ lagi turun lapangan untuk menjalankan tupoksinya.

“Sebelum tahun 2020, Satpol PP sering mengadakan penggerebekan di setiap losmen dan hotel terutama di bulan puasa, sekarang hampir tidak terdengar lagi, mungkin pandemi.covid-19,” ujar Safrudin.

(ifin/beritasampit.co.id)