Kematian Buaya di Sungai Mentaya, BKSDA : Masih Kami Selidiki Penyebabnya

Komandan Jaga BKSDA Pos Sampit Muriansyah, mengevakuasi bangkai buaya ke pinggiran hutan yang jauh dari permukiman warga, pada Minggu 2Mei 2021.//IST_dok.BKSDA Pos Sampit.

SAMPIT – Penyebab kematian buaya yang bangkainya ditemukan terdampar di pinggir Sungai Mentaya di wilayah Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), diselidiki oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah (Kalteng)

Komandan Jaga BKSDA Pos Sampit, Muriansyah, mengatakan, bersama rekannya langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan mengenai penemuan bangkai buaya di Dusun Belanti, Desa Bangkuang Makmur, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, pada Minggu 2 Mei 2021, pagi.

Menurut keterangan warga setempat, bangkai buaya hanyut dari arah hulu Sungai Mentaya dan kemudian diikat oleh warga di sekitar Pelabuhan Belanti agar tidak terbawa arus sungai.

BACA JUGA:   Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran

“Masih kami selidiki penyebabnya. Tapi, dari hasil pemeriksaan kami tadi, dari mulai kepala sampai ekor bagian punggung tidak ditemukan bekas benda tajam di tubuh atau punggung buaya,” katanya, Senin 3 Mei 2021.

Setelah menerima laporan dari Kepala Desa Bangkuang Makmur mengenai penemuan bangkai buaya tersebut, Muriansyah mendatangi Dusun Belanti dan memeriksa bangkai buaya yang sudah mulai membengkak dan mengeluarkan bau busuk.

Dari pemeriksaan awal, kulit pada bagian punggung buaya muara jantan sepanjang sekitar tiga meter itu mulai mengelupas. Namun tidak ada tanda bekas luka pada tubuhnya.

BACA JUGA:   Apel Serah Terima Regu Pengamanan Wujud dari Kedisiplinan Petugas Lapas Sampit

Bangkai buaya selanjutnya itu dibawa ke pinggir kawasan hutan yang jauh dari permukiman agar tidak mengganggu aktivitas warga.

“Saya laporkan (ke BKSDA) dan mereka meluncur ke lokasi setelah shalat zuhur untuk memeriksa dan mengevakuasi bangkai buaya tersebut,” kata Kepala Desa Bangkuang Makmur, Fitriannur.

Populasi buaya di Sungai Mentaya diperkirakan masih cukup banyak. Untuk itu, Muriansyah mengimbau warga agar tetap waspada saat beraktivitas di kawasan sungai.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di sungai, terlebih saat gelap, karena rawan terjadi serangan buaya,” kata Muriansyah.

(BS-65/beritasampit.co.id)