Diterjang Angin Kencang, Bangunan Bertingkat Dua di Sampit, Ambruk

Puing bangunan dua lantai menghalangi jalan setelah ambruk akibat dihantam angin kencang di Sampit, Selasa 4 Mei 2021.//IST_Antara/Norjani.

SAMPIT – Sebuah bangunan bertingkat dua yang terletak dibantaran sungai Mentaya, tepatnya di Jalan Baamang I, Kecamatan Baamang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, ambruk diterjang angin kencang.

Beruntung peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.10 WIB ini tidak mengakibatkan korban jiwa, namun satu dari lima pekerja yang berada dilokasi kejadian harus dilarikan ke rumah sakit setempat.

Dilansir dari Antara, berawal dari hujan gerimis yang melanda kota Sampit siang itu, kemudian hujan semakin deras disertai angin kencang.

Angin kencang disertai hujan yang datang tiba-tiba dari arah timur (sungai Mentaya) itu menerpa deretan bangunan rumah yang ada disepanjang bantaran sungai.

Bangunan dengan struktur kayu yang masih dalam tahap perbaikan ini akhirnya tidak mampu menahan terjangan angin yang cukup kuat. Akibatnya bangunan tersebut ambruk hingga menutupi jalan raya di depannya dan menimpa pekerja.

“Kejadiannya sangat cepat sehingga kami tidak sempat turun. Anginnya sangat kuat,” kata Husni, salah seorang pekerja saat memberi keterangan kepada polisi di lokasi kejadian, Selasa 4 Mei 2021.

BACA JUGA:   Polisi Ancam Pengedar Narkoba Lebaran di Penjara

Husni menceritakan, saat kejadian ada lima orang yang sedang bekerja, termasuk dirinya. Bangunan tingkat dua berstruktur kayu itu sudah terpasang atap seng namun belum berdinding.

Ketika hujan deras mulai terjadi, kelima pekerja hendak turun berhenti sejenak. Namun tiba-tiba, angin kencang menghantam bangunan yang kabarnya akan dijadikan hunian.

Saking kuatnya angin membuat atap terangkat dan roboh ke arah jalan. Lalu lintas di Jalan Baamang I Kelurahan Baamang Tengah pun terputus karena terhalang puing reruntuhan bangunan yang roboh hingga menimpa pagar di seberang jalan.

Warga yang mendengar suara keras, kemudian berhamburan keluar rumah ketika hujan masih sangat deras dan sempat disertai guntur. Warga langsung membantu menyingkirkan puing dan menolong pekerja.

Satu pekerja yang harus dievakuasi ke rumah sakit oleh pemilik bangunan untuk mendapatkan pertolongan medis karena menderita luka. Satu orang lainnya menderita memar-memar.

“Anginnya sangat kuat makanya sampai roboh seperti ini. Kami juga tidak menyangka,” kata Husni yang juga menderita benjol di kepala.

Ketua RT 02 RW 01 Kelurahan Baamang Tengah, Muhammad Nasir mengatakan, musibah ini terjadi begitu cepat. Dia membenarkan bangunan tingkat dua itu ambruk saat terjadi hujan deras dan angin kencang.

BACA JUGA:   Satresnarkoba Polres Katingan Musnahkan 47,34 Gram Sabu

“Saat kejadian tadi saya masih di rumah. Memang terdengar suara keras, tapi saya tidak mengira bangunan ini sampai ambruk. Ini warga langsung bergotong-royong membersihkan puing reruntuhan sehingga jalan bisa kembali dilalui kendaraan,” ujar Nasir.

Sementara itu, petugas PT PLN dan PT Telkom langsung melakukan perbaikan karena ambruknya bangunan turut menimpa jaringan pasokan listrik ke pelanggan. Mereka berupaya bekerja maksimal agar aliran listrik kembali normal.

Sementara itu, Kepala BMKG Haji Asan Sampit, Musuhanaya melalui Prakirawan Lyla Affifah yang dikonfirmasi terkait kejadian itu menjelaskan, dari analisis prakirawan BMKG Haji Asan, telah teridentifikasi adanya pola perlambatan massa udara atau konfluen yang terjadi di wilayah selatan Pulau Kalimantan sehingga membentuk pumpunan awan konvektif yaitu awan cumulonimbus di daerah Kotawaringin Timur.

“Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai guntur dan angin kencang,” demikian Lyla Affifah.

(BS-65/beritasampit.co.id)