Ketua DPRD Palangka Raya: Perketat Pengawasan Distribusi Bahan Pangan Jelang Lebaran

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Sigit K Yunianto.//Antara/Rendhik Andika;

PALANGKA RAYA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sigit K Yunianto, meminta pemerintah kota setempat memperketat pengawasan peredaran bahan pangan menjelang Lebaran 2021.

“Menjelang Idul Fitri akan semakin banyak masyarakat yang berbelanja untuk keperluan Lebaran. Pengetatan pengawasan distribusi bahan pangan ini untuk mencegah potensi permainan harga di pasaran,” kata Sigit di Palangka Raya, Kamis 6 Mei 2021.

Selain itu pengetatan pengawasan, juga untuk memastikan tidak ada oknum distributor atau pedagang yang memanfaatkan permainan stok bahan pangan untuk tujuan memainkan harga pasar.

“Jangan sampai pemerintah kecolongan, apalagi momen ini terjadi setiap tahun. Pengawasan ini juga untuk memberikan kepastian dan ketenangan terhadap masyarakat selaku konsumen,” kata Sigit. Dilansir dari Antara.

Menurut politisi PDI Perjuangan itu, pemerintah wajib memberikan kepastian kepada masyarakat. Tak terkecuali terkait stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan.

BACA JUGA:   Frekuensi Penerbangan di Kalteng Selama Januari 2024 Menurun

“Akan sangat merugikan dan memberikan beban tambahan jika saat Idul Fitri di tengah pandemi Covid-19 ini terjadi kelangkaan dan lonjakan harga bahan pangan tak terkendali,” katanya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, harga cabai di pasar tradisional Kota Palangka Raya saat ini sudah cukup tinggi.

Bahkan setiap pedagang menjual per kilogramnya dengan harga yang bervariasi, dari angka Rp100 ribu per kilogram di atas harga normal rata-rata yang berada di angka Rp60 ribu per kilogram.

BACA JUGA:   Desak DLH dan Penegak Hukum Audit Pabrik Kelapa Sawit di Kotim

Selain itu harga tinggi juga terjadi pada gas 3 kilogram bersubsidi. Hari harga rata-rata Rp12 ribu sampai Rp24 ribu di tingkat pengecer, sejak dua bulan terakhir mencapai Rp37 ribu per tabung di tingkat pengecer.

Meski demikian belum ditemukan adanya kelangkaan bahan pangan. Namun hal tersebut harus dilakukan antisipasi sejak dini.

Untuk itu Sigit yang juga merupakan Ketua Asosiasi Dewan Kota Seluruh Indonesia itu meminta pemerintah “Kota Cantik” bersama satgas pangan menyisir alur distribusi bahan pangan, mulai dari hulu sampai hilir.

(BS-65/beritasampit.co.id)