Pemprov Kalteng Dukung Penggunaan Mobil Listrik

Komisaris PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Dudy Purwagandhi melakukan pengisian ke mobil listrik.//IST_Antara/I Komang Suparta/aa.

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng), mendukung penggunaan mobil listrik sebagai alat angkut masa depan, karena tidak mengeluarkan gas buang sehingga lebih ramah lingkungan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, Fahrizal Fitri, mengatakan, saat ini seluruh dunia masuk era perkembangan teknologi baru yang efisien dan ramah lingkungan, sehingga sangat memungkinkan nantinya Pemprov Kalteng menggunakan kendaraan listrik ini sebagai kendaraan operasional.

“Setelah dikaji  ternyata biaya operasionalnya sangat murah dan pasti ramah lingkungan, karenanya kami dari pemerintah daerah harus mendorong hal-hal yang bersifat penyelamatan lingkungan, salah satunya dengan kendaraan listrik tersebut,” kata Fahrizal Fitri, Kamis 6 Mei 2021. Dilansir dari Antara.

Fahrizal menambahkan, Pemprov Kalteng mendukung program mobil listrik ini karena dirasa dapat menekan biaya operasional, serta mendorong penyelamatan lingkungan dengan energi listrik yang ramah lingkungan. Namun sebelum itu perlu disiapkan terlebih dahulu sarana dan prasarana pendukung seperti stasiun pengisian bahan bakar listrik.

BACA JUGA:   Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Audiensi dengan Sekda Kalteng

Pernyataan itu diungkapkan di sela acara kunjungan General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kaselteng), Tonny Bellamy, yang dirangkai dengan uji coba menyetir mobil listrik di lingkungan Kantor Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

Dalam kunjungan tersebut, Tonny Bellamy hadir bersama General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Kalimantan (PLN UIKL Kal) Daniel Eliawardhana serta didampingi jajaran Senior Manager PLN Kalselteng, antara lain Senior Manager Distribusi Dian Herizal, Senior Manager Perencanaan Novalince Pamuso dan Manager UP3 Palangka Raya Erwin Gunawan.

Pada kesempatan itu Tonny Bellamy mengungkapkan, biaya pengisian daya kendaraan listrik ini lebih murah dibandingkan biaya pengisian bensin pada mobil konvensional.

Dikatakan, dengan 100 persen baterai terisi penuh setara dengan jarak tempuh sekitar 300 km, setiap satu liter BBM setara dengan 1 kilo Watt hour (kWh) listrik.

Dengan perbandingan harga bensin per satu liter sekitar Rp8.000 sampai Rp9.000, kemudian tarif listrik per satu kWh hanya Rp 1.400-an. Artinya, menggunakan listrik lebih murah seperlimanya dibandingkan pemakaian satu liter bensin dengan jarak tempuh yang sama.

BACA JUGA:   Disdik Kalteng Gelar Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Kepramukaan Jenjang SMA

Dirinya menganalogikan pemakaian satu liter BBM dapat menempuh sekitar 10 km, di mana ongkos satu liter bensin sekitar Rp9.000. Adapun jarak tempuh per liter bensin tersebut setara dengan konsumsi listrik sebesar 1 kWh, di mana harga listrik per kWh hanya Rp1.400-an.

Apabila menggunakan kendaraan berbahan bakar bensin pertamax dapat diambil rata-rata jarak tempuh 10 kilometer per liter.

Sejajar dengan satu liter bensin Pertamax, kendaraan listrik hanya memerlukan sekitar 1 kWh untuk berjalan kurang lebih 10 kilometer atau hanya mengeluarkan biaya sebesar kurang lebih antara Rp1.400-an sampai Rp1.800-an.

Dukungan dari seluruh pihak sangat diharapkan agar percepatan era elektrifikasi segera terwujud demi mendukung kemajuan pembangunan infrastruktur kelistrikan nasional pada umumnya, serta Kalimantan Tengah pada khususnya.

(BS-65/beritasampit.co.id)