DPRD Palangka Raya Minta Perpustakaan Keliling Dimaksimalkan

IST/BERITA SAMPIT - Anggota Komisi C Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Palangka Raya, Dra. Anna Agustina Elsye.

PALANGKA RAYA – Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya Anna Agustina Elsye, meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) melalui instansi terkait untuk dapat memaksimalkan perpustakaan keliling di wilayah pinggiran atau terluar.

“Itu adalah salah bentuk kepedulian Pemerintah dalam meningkatkan minat baca masyarakat khususnya kepada para generasi muda sehingga hasilnya dari pemikiran, inovasi, gagasan dan ide-ide baru yang diperoleh dari keaktifan membaca. Masyarakat harus diyakinkan bahwa pintu gerbang untuk meningkatkan kualitas manusia adalah dengan melalui membaca,” terang Anna Agustina Elsye, Selasa 11 Mei 2021.

BACA JUGA:   Subsidi Ongkos Angkut Distribusi Beras Diharapkan Bisa Tekan Kenaikan Harga

Menurut Legislator Fraksi Partai Gerindra ini, perpustakaan merupakan sarana untuk memperoleh data atau informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan, namun saat ini menjadi kendala dan sulitnya bagi masyarakat, anak-anak yang berada di wilayah pinggiran atau terluar untuk mendapatkan akses perpustakaan serta taman baca bagi mereka.

“Pemerintah Daerah juga harus bisa memanfaatkan dalam memaksimalkan pendayagunaan perpustakaan keliling itu, guna meningkatkan minat baca bagi anak-anak generasi penerus kita. Jadi apabila benar-benar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat maka mampu berdampak positif bagi Sumber Daya Manusia (SDM),” tuturnya.

BACA JUGA:   Subsidi Ongkos Angkut Distribusi Beras Diharapkan Bisa Tekan Kenaikan Harga

Wakil Rakyat yang membidangi Kesejahteraan Rakyat ini juga mengatakan, dengan memaksimalkan perpustakaan keliling mampu menjangkau daerah-daerah pelosok, maka kesenjangan di sektor pendidikan antara daerah pusat, kota dan luar kota bisa perlahan-lahan dihilangkan. Selain itu pemerataan pendidikan juga bisa digali melalui perpustakaan keliling, apabila mampu dimanfaatkan potensinya semaksimal mungkin.

“Layanan perpustakaan keliling pada dasarnya bersifat terbuka dan demokratis karena perpustakaan keliling melayani semua lapisan  masyarakat tanpa membedakan status sosial budaya, ekonomi, pendidikan, kepercayaan maupun status-satu lainya,” ungkap Anna Agustina Elsye. (M.Slh/beritasampit.co.id).