Kelulusan Siswa SMA di Kalteng Tidak Mencapai 100 Persen

Dokumentasi - Aktivitas siswa SMA Negeri 1 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, beberapa waktu lalu//IST_Antara/Norjani.

PALANGKA RAYA – Tingkat kelulusan siswa kelas XII SMA di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), pada tahun 2021 ini tak mencapai 100 persen, karena sebagian peserta yang telah terdaftar tidak mengikuti ujian.

“Kalau dihitung dari peserta yang mengikuti ujiannya saja, maka semuanya lulus,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Ahmad Saifudi, saat dihubungi, Selasa 11 Mei 2021. Demikian Antara.

Namun karena penghitungan dilakukan terhadap seluruh peserta ujian yang terdaftar, maka persentase tingkat kelulusan SMA di Kalimantan Tengah pada tahun ini tidak mencapai 100 persen.

Saifudi memaparkan, siswa yang sudah terdaftar sebagai peserta ujian yakni pada kelas XII SMA. Namun sebagian pada akhirnya tak mengikuti ujian karena berbagai faktor.

BACA JUGA:   Laka Maut di Pundu, Pengemudi Mobil Box Pos Logistik Tewas usai Adu Banteng dengan Truk

Salah satu penyebabnya saat pelaksanaan pembelajaran yang umumnya dilakukan daring atau online, sehingga tidak tatap muka di masa pandemi Covid-19 membuat sebagian siswa memiliki aktivitas lain seperti bekerja.

“Karena belajar daring, ada sebagian yang sambil bekerja, hingga pada akhirnya tidak mau sekolah lagi karena merasa nyaman sudah mendapatkan penghasilan dan alasan lainnya,” ungkapnya yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Kalteng tersebut.

BACA JUGA:   Mayat Bayi Mengapung di Sungai Mentaya Diduga Sudah Dua Hari

Sementara itu Kepala Seksi Kurikulum SMA Dinas Pendidikan Kalteng, Tito menyampaikan, total peserta yang mengikuti ujian SMA se-Kalteng mencapai 19.167 orang siswa.

“Dari total peserta yang terdaftar sebagai peserta ujian tersebut, lulus sebanyak 19.128 orang siswa atau secara persentase mencapai 99,58 persen,” terangnya.

Kemudian sebanyak 39 orang siswa yang terdaftar sebagai peserta ujian SMA dinyatakan tidak lulus dan umumnya mereka ini tidak mengikuti ujian karena berbagai alasan.

“Yang bersangkutan tidak mengikuti ujian karena berbagai alasan. Semula mereka terdaftar, namun pada akhirnya tidak mengikuti ujian,” kata Tito.

(BS-65/beritasampit.co.id)