PT Putra Mentaya Maju, Buka Budidaya Tanaman Jagung di Sukamara

IST/BERITA SAMPIT : Lahan budidaya tanaman jagung, jenis Bisi 2 yang dikelola PT Putra Mentaya Maju dan masyarakat petani di 2 Desa dan 1 Kelurahan di Kecamatan Jelai Kabupaten Sukamara.

SUKAMARA – Sukamara akan menjadi salah satu kabupaten penghasil jagung, hal ini mengingat dengan dibukanya lahan perkebunan jagung dengan lahan total luas 1.705 hektar. Sektor pertanian ini menjadi stimulan peningkatan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Hal tersebut dikatakan Direktur PT Putra Mentaya Maju Andre yang mengelola budidaya Tanaman Jagung, di 2 Desa dan 1 Kelurahan, yakni Desa Sungai Baru, Desa Pulau Nibung, dan Kelurahan Jelai Kecamatan Jelai Kabupaten Sukamara.

“Sebelum membuka lahan dari total luas 1.705 hektar kami membuka lahan percontohan budidaya tanaman jagung untuk masyarakat sekitar 60 hektar. Tujuannya, agar masyarakat petani yang akan dibina oleh perusahaan benar-benar menguasai bagaimana cara yang baik, mulai dari mengolah lahan kebun dan menanam bibit jagung, sampai masa panen,” kata Andre, saat dibincangi beritasampit.co.id, diwarung kopi di Pangkalan Bun, Rabu 19 Mei 2021.

BACA JUGA:   Ini Info Plt Dikbud Kobar Jamri Tentang Libur Khusus Puasa dan Jam Kerja Selama Bulan Ramadan

Menurut Andre, seluruh tanah di Indonesia pada umumnya bagus dan subur, bila benar-benar bisa mengolahnya.

“Diilahan yang sekarang sudah digarap kebun jagung, estimasi menghasilan 6 ton per hektar dari awal permulaan tanam yang ditarget 10 ton per hektar. Kedepannya, kalau pengolahan lahan ditingkatkan mudah-mudahan bisa mencapai target,” ujar Andre.

Ditambahkan Andre, budi daya tanaman jagung juga salah satu program untuk membantu pemerintah, yakni untuk mengantisifasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang selama ini sering terjadi penyebab karhutla awalnya ada petani yang membakar hutan dan lahan sembarangan.

BACA JUGA:   Telantarkan Bayi Hasil Hubungan Gelap, Pasangan Tanpa Status Dipenjarakan

“Dengan pola melalui program budidaya tanaman jagung yang modern ini, maka para petani untuk membuka lahan tidak usah lagi harus membakar lahan. Dan dengan pertanian modern agar bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa setempat, khususnya dari kebiasaan bertani membakar lahan yangg tidak ramah lingkungan, menjadi ramah lingkungan”, ungkapny.

Jenis bibit jagung yang telah ditanamnya seperti Jagung Bisi 2 merupakan jenis jagung varietas hibrida dari hasil persilangan hibrida silang tunggal berpotensi memberikan keuntungan lebih bagi petani dalam meningkatkan hasil produksi karena memiliki tongkol 2.

(man/beritasampit.co.id).