Pemkab Kotim Turunkan Tim Cegah Abrasi di Obyek Wisata Kubah Ujung Pandaran

HANCUR : IST/BERITA SAMPIT - Musala dibangun Dinas PUPR Kotim kini sudah hancur dihantam abrasi pantai pandaran di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kotim, Kalteng.

SAMPIT – Keberadaan kubah di kawasan obyek wisata religius di pantai ujung pandaran Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), keberadaannya semakin mengkhawatirkan.

Pasalnya pengikisan bibir pantai akibat abrasi semakin mengancam keberadaan bangunan religius di kawasan tersebut, terutama makam Al Alimul Allaamah Syeh Haji Abu Hamid Bin Al Alimul Allaamah Mufti Syeh Haji Muhammad As’ad (Buyut Datuk Kalampaian).

“Saya menerima laporan kondisi kubah diujung pandaran kondisinya sudah sangat memprihatinkan, dan saya sudah mengintruksikan Dinas PUPR serta BPBD untuk mencek kawasan itu,”kata Bupati Kotim, Halikinnor, Selasa 25 Mei 2021.

ILHAM/BERITA SAMPIT – Bupati Kotim, Halikinnor, saat menunjungi Desa Lempuyang meninjau kawasan pertanian warga yang gagal panen akibat banjir. Senin 24 Mei 2021.

Rencananya pemerintah akan merenovasi makam Syeh Haji Abu Hamid di kubah tersebut, namun terlebih dulu bagaimana penanganan abrasi yang utama dilakukan pemerintah, sehingga keberadaan kawasan kubah yang merupakan obyek wisata religius kebanggan Kotim itu terhindar dari abrasi.

“Nisan dimakan kubah rencananya kita ganti dengan marmer. Tapi sementara ini kita tanggulangi dulu abrasi disana. Mungkin kalau bisa kita bikin penahannya untuk menahan pengikisan dari abrasi tersebut,”paparnya

Saat ini kawasan pantai ujung pandaran sudah dibuka untuk umum, setelah pada beberapa waktu lalu sempat di tutup selama libur lebaran Idulfitri.

“Obyek wisata alam sudah kita buka, pastinya banyak orang yang ingin ziarah kesana, karena tahu bahwa makam disana merupakan keturunan dari datuk Kelampaian. Namun saya mengingatkan lembali masyarakat tetap menerapkan Protokol Kesehatan,”tutup Halikin.

Sekedar diketahui, Makam Syeh Haji Abu Hamid yang akrab dipanggil Masyarakat Kotim Kubah Keramat, merupakan makam yang kini kelestariannya menjadi perhatian oleh Pemkab Kotim.

Dimana untuk memberi kenyamanan para peziarah, pemerintah telah membangun lokasi makam lebih megah ditambah juga sejumlah fasilitas bangunan lainnya.

Untuk mencapai lokasi kubah yang berada sekitar dua kilometer dari Desa Ujung Pandaran ini bisa dilakukan melalui dua alternatif, yakni melewati jalan darat di saat air laut surut, dan bisa juga menggunakan perahu.

Melihat animo masyarakat yang cukup tinggi mengunjungi makam tersebut, bukan hanya wisatawan lokal dari Kalimantan, namun juga dari Pulau Jawa.

Pemerintah Daerah pun berupaya melakukan pembenahan terutama infrastruktur jalan menuju kubah tersebut. Namun akibat abrasi yang mengancam pantai tersebut, membuat pemerintah harus ekstra keras melakukan pembenahan, setidaknya ancaman abrasi bisa ditanggulangi, sehingga kawasan wisata religius yang menjadi kebanggan Bumi Habaring Hurung ini terjaga dan terlindungi.

(Cha/beritasampit.co.id)