Warga Palangka Raya Saksikan Fenomena Super Blood Moon

Penggabungan tangkap layar siaran langsung di salah satu akun Instagram dan foto langsung fenomena langit Super Blood Moon di Palangka Raya, Rabu Mei 2021.//IST_Antara/Rendhik Andika;

PALANGKA RAYA – Warga di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, antusias menyaksikan fenomena alam Gerhana Bulan Total (GBT) Super Blood Moon. yang dapat disaksikan dengan jelas.

Dika, salah seorang warga Palangka Raya, saat menyaksikan fenomena super blood moon bersama sejumlah rekannya pun bersyukur, cuaca di langit Kota Cantik tidak mendung, sehingga sangat mendukung dalam menyaksikan gerhana bulan tersebut.

“Sangat sayang kalau melewatkan fenomena yang katanya terjadi 195 tahun sekali ini. Untung saja cuaca malam ini juga mendukung sehingga super blood moon‘ terlihat jelas meski dengan mata telanjang,” katanya.

Warga Palangka Raya lainnya, Rudianor, juga mengaku bersyukur berkesempatan menyaksikan fenomena gerhana bulan total tersebut.

“Ini kesempatan langka untuk menyaksikan gerhana bulan total yang terlihat besar dan berwarna merah. Makanya saya tidak melewatkan melihat fenomena ini,” ucapnya.

BACA JUGA:   Hj. Aster Bonawaty Ungkapkan Diri Siap Maju dalam Pilkada Bartim

Dikutip dari Antara, dari pantauan sejumlah warga di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah menyaksikan fenomena langit itu secara berkelompok, baik dengan anggota keluarga maupun bersama teman mereka.

Tak hanya menyaksikan secara langsung dengan mata telanjang, sejumlah warga juga menyaksikan fenomena tersebut melalui siaran langsung di media sosial. Bahkan saat live setidaknya 200 lebih warga internet turut menyaksikan super blood moon tersebut.

Di sisi lain, menyikapi gerhana bulan total yang mencapai puncaknya pada 18.18 WIB, dan berakhir pada 18.25 WIB itu sejumlah masyarakat melaksanakan salat gerhana.

Seperti yang diselenggarakan di Masjid Darul Arqom komplek Perguruan Tinggi Muhammadiyah Palangkaraya, serta di sejumlah masjid lain di Kota Palangka Raya.

BACA JUGA:   Permas Palangka Raya Adakan Kegiatan Silahturahmi dan Buka Bersama

Pelaksanaan salat ini juga sesuai anjuran Kementerian Agama melalui Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, yang menyatakan umat Islam diimbau melaksanakan salat gerhana dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker dan jumlah jamaah hanya dibatasi 50 persen dari keterisian masjid/mushalla/lapangan.

Menurut dia, sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan melakukan salat gerhana walaupun dalam posisi gerhana bulan sebagian.

Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya.

Dia menambahkan, mempertimbangkan waktu terbit bulan di masing-masing daerah, maka salat gerhana bisa dilakukan pada rentang setelah salat Maghrib sampai selesai gerhana sesuai dengan waktu yang diperkirakan.

(BS-65/beritasampit.co.id)