Refleksi Hari Lahir Pancasila, Falsafah Bangsa Indonesia

Dr Rudi Subiyantoro, M.Pd

Oleh : Dr Rudi Subiyantoro, M.Pd

Semua orang tahu bahwa Bapak Proklamator Indonesia, Ir Sukarno dan Drs Hatta dengan gagah berani dalam situasi penuh resiko jiwa-raga memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Sekira pukul 10.00 wib suasana penuh pekik gema kemerdekaan menggema ke seluruh penjuru dunia sebagai petanda telah lahir bangsa besar, yaitu bangsa Indonesia.

Berbagai ras, suku bangsa, dan ratusan bahasa daerah telah disatu padukan dalam sesanti Bhineka Tunggal Ika. Berbagai suku bangsa telah bertekad bulat bersatu padu dalam bingkai NKRI.

Pancasila sebagai Falsafah hakiki Bangsa Indonesia telah tertanam kuat dalam kandungan ibu pertiwi di bumi nusantara. Pancasila kala itu menjadi tonggak sejarah baru bangsa pada waktu itu, perisai diri bangsa, alat pempersatu bangsa.

BACA JUGA:   Berdiri Tahun 1961 dengan Modal Dasar Rp10 Juta, Bank Kalteng Sekarang Berhasil Menumbuhkan Aset Sampai Rp15,19 Triliun (Bagian 01)

Lima sila dari Pancasila mengandung culture bangsa yang diyakini mampu sebagai alat pempersatu bangsa.

Para pendiri bangsa (founding fathers) dalam berbagai kesempatan, misalnya Bung Karno berkata, “Aku tidak khawatir, karena aku telah meninggali bangsaku dengan sebuah ‘way of life’, yaitu Pancasila.” Pendiri bangsa itu meyakini Pancasila sebaga pegangan hidup idiologi bernegara dan berangsa.

Menurut para ahli sejarah di dunia meyakini bahwa apabila landasan Republik Indonesia, idiologi negara Pancasila dirawat dengan baik dan benar, maka negara republik Indonesia akan tetap utuh, terintegrasi dan terkoneksi satu dengan lain karena akar ideologi sebagai landasan yang sama menancap kuat.

Idiologi pancasila menanamkan rasa kebangsaan multi etnik, multireligious, dan multicultural. Indonesia juga dikenal sebagai negara bermusim tropis, hujan dan panas, wilayahnya dipisahkan oleh ribuan pulau yang membentang dari sabang sampai dengan merauke.

BACA JUGA:   Baru Dua Bulan Bertugas, Jumlah Kegiatan Kapolres Kobar AKBP Yusfandi Usman Mencapai Record Tertinggi

Para tokoh dunia mengakui Indonesia negara lebih beruntung karena memiliki pegangan hidup idiologi, Pancasila yang menyatukan penduduk yang terdiri atas berbagai suku/golongan dan memeluk agama yang heterogen.

Bung Karno dengan sifat kearifannya sebagai pemimpin bangsa berkata “Aku tidak mengatakan aku yang menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi pertiwi kami, tradisi-tradisi kami sendiri dan aku menemukan lima butir mutiara yang sangat indah..” yang terkandung didalamnya yaitu Pancasila.

Selamat Memperingati Hari Lahir Pancasila.

Penulis adalah Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sunan Ampel Surabaya.