Tanaman Porang Sangat Menjanjikan dan Berpotensi Dikembangkan di Kobar

IST/BERITA SAMPIT - Sutiyana Wakil Ketua Komisi B DPRD Kobar bersama rombongannya yang sedang belajar budidaya Porang di Madiun.

PANGKALAN BUN – Tanaman Porang dinilai menjanjikan secara ekonomi. Di Daerah Kotawaringin Barat berpotensi besar untuk dikembangkan, karena saat ini Porang tengah naik daun. Padahal, porang dulunya dianggap tanaman yang tumbuh liar di pekarangan, kini tanaman porang mulai banyak ditanam petani di sejumlah daerah seiring meningkatnya permintaan ekspor.

Sutiyana, Wakil Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Barat, menjelaskan, budidaya porang sangat menjanjikan di karenakan potensi lahan yang ada di Kobar sangat cocok untuk tanaman porang tersebut. Saat ini Politisi Partai Golkar ini tengah studi banding atau belajar pengembangan tanaman porang di Madiun.

“Saya sengaja berinisiatif belajar tentang pengembangan tanaman porang ini, dimana pasar porang menurut ahli porang pak Paidi  di Madiun, sangat menjanjikan dan terbuka lebar, dan tanaman ini bisa di budidaya di Kobar, dan akan membantu perekonomian masyarakat petani,” kata Sutiyana saat dikonfirmasi, Rabu 2 Juni 2021.

Menurut Sutiyana, tanaman porang dalam pengembangannya sangat membutuhkan pupuk organik, sedangkan masyarakat Kobar banyak yang memelihara ternak sehingga untuk pupuk organik sangat tersedia.

“Untuk lahan dan pupuk organik kita tidak mengalami kesulitan jika tanaman porang ini akan dikembangkan di wilayah Kobar, tetapi ada sedikit yang menjadi kendala mungkin di permodalan untuk petani kecil karena biaya bibit dan perawatan agak tinggi, mungkin perlu adanya perhatian dari Pemerintah Daerah,” ujar Sutiyana.

Sutiyana juga mengungkap, pengembangan tanaman porang membutuhkan dana yang cukup besar, sebab untuk menanam porang berbentuk katak di atas lahan 1 hektar bisa menelan biaya Rp 70 hingga Rp 80 juta, apalagi jika tanaman sudah berbentuk umbi bisa mencapai Rp 400 juta lebih.

“Modalnya memang sangat besar tetapi pemasarannya sangat terbuka, bahkan bisa sampai di ekspor, untuk itu saya berharap  Pemerintah Daerah melalui dinas terkait untuk membantu mengarahkan dalam hal permodalan, baik melalui bantuan bibit oleh Pemerintah atau kerja sama dengan pihak ketiga atau perbankan setempat,” tutur Sutiyana.

Jika kedepannya Kobar akan mengembangkan tanaman porang ini, lanjut Sutiyana, selain dapat menyerap tenaga kerja juga untuk meningkatkan ketahanan pangan dimasa pandemi Covid-19 saat ini. Karena Porang ini merupakan jenis tanaman umbi-umbian.

“Porang merupakan tanaman umbi-umbian dan termasuk dalam spesies Amorphophallus Muelleri Blume. Budidaya tanaman porang di Kobar nantinya dilakukan oleh para petani yang sebelumnya telah dibina oleh pihak Dinas Pertanian,” pungkas Sutiyana. (Man/beritasampit.co.id).