Sampah Bernilai Ekonomi, Begini Cara Pemkot Palangka Raya

IST/BERITA SAMPIT - Warga masyarakat saat mengumpulkan sampah yang sudah dipilah dan akan dijual.

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya mendorong masyarakat membentuk bank sampah mandiri sebagai upaya pelestarian lingkungan dan untuk pengurangan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan adanya bank sampah, barang yang tidak terpakai dapat dipilah dan bernilai ekonomi.

Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengungkapkan bahwa, ini merupakan salah satu program tentang lingkungan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya, sehingga dapat pengurangan sampah di TPA.

“Ini adalah salah satu giat penjualan dari hasil pemilahan sampah warga, dengan harapan akan mengurangi jumlah sampah ke TPA, melalui Bank Sampah Jekan Mandiri yang dibangun sejak bulan Maret tahun 2020,” terang Fairid Naparin, Jumat 4 Juni 2021.

Saat ini anggota Bank Sampah sudah mencapai 100 lebih. Fairid mengajak masyarakat untuk bergabung demi menjaga keindahan lingkungan Kota Palangka Raya.

Untuk total Bank Sampah di Kota Palangka Raya yang ada sekarang tercatat 40, dan yang aktif tercatat 25 Bank Sampah. Fairid berharap sisa Bank Sampah yang belum aktif bisa kembali diaktifkan, termasuk Bank Sampah digital.

“Memang terlihat sepele, akan tetapi ini adalah masalah krusial yang harus kita hadapi dan tertata 10-15 tahun yang akan datang kita tidak tahu berapa ton sampah kita per hari bisa puluhan, ratusan, bahkan ribuan,” kata Fairid.

Untuk itu, pengelolaan sampah terutama di wilayah perkotaan harus disiapkan sejak dini, yang diantaranya dilaksanakan dengan keberadaan Bank Sampah dan Depo Sampah.

Dalam upaya pengelolaan sampah dan lingkungan, Fairid juga menawarkan masyarakat Kota Palangka Raya untuk pembuatan Depo Sampah.

“Asal tidak ada penolakan. Jika masyarakat ada lokasi maka Pemerintah Kota Palangka Raya siap membangunkan Depo Sampah, termasuk penyiapan fasilitas sosial dan fasilitas umumnya lainya,” tutupnya. (M.Slh/beritasampit.co.id).