Generasi Muda Harus Mampu Ambil Peran Aktif Yang Positif Atasi Masalah Bangsa

SAMBUTAN : HARDI/BERITA SAMPIT - Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Nuryakin saat membacakan sambutan dalam kegiatan pembinaan mental kepribadian anak, di Aula Eka Hapakat Kantor Gubernur Kalteng, Kamis 10 Juni 2021.

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyambut baik pelaksanaan kegiatan pembinaan mental kepribadian anak yang dilaksanakan di Aula Eka Hapakat Kantor Gubernur Kalteng, Kamis 10 Juni 2021.

Apalagi, melihat kondisi Bangsa dan Negara saat ini yang masih dilanda berbagai permasalahan. Sehingga memerlukan penanganan secara serius dari seluruh komponen Bangsa, terutama dalam situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Nuryakin, bahwa sejarah telah membuktikan, jika terjadi situasi yang sulit di Negara ini maka Generasi Muda selalu tampil terdepan bersama komponen Bangsa lainnya, bersatu turun untuk mengatasi berbagai permasalahan Bangsa.

“Jiwa dan semangat kepeloporan pemuda tersebut tetap perlu dipertahankan bahkan semakin ditingkatkan,” ucapnya saat menghadiri kegiatan tersebut.

Selaras dengan tema kegiatan yaitu “Penguatan Pendidikan Karakter di Era New Normal”, Nuryakin berharap para pemuda mampu mengambil peran aktif yang positif, untuk melakukan terobosan-terobosan yang dapat memberikan kontribusi yang berarti sebagai upaya mengatasi berbagai masalah Bangsa, khususnya memberikan edukasi terkait Protokol Kesehatan di lingkungan sekolah dan masyarakat dalam memasuki Era New Normal di Kalteng.

BACA JUGA:   Nuryakin Membuka Pasar Murah Tahap Dua di Murung Raya

Kata Dia, penguatan pendidikan haruslah tetap diutamakan, khususnya pendidikan karakter. Karena selama kurang lebih 1 tahun, kegiatan belajar mengajar berlangsung secara Daring atau Online akibat dilanda pandemi Covid-19, yang melarang untuk berkerumun atau melibatkan banyak orang, sehingga membuat penyelenggara Pendidikan di semua jenjang dan tingkatan membatasi tatap muka dalam kegiatan belajar mengajar, guna mengurangi bahkan memutus mata rantai penularan Covid-19.

Nuryakin menjelaskan, penguatan Pendidikan Karakter (PPK), merupakan gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetis), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik), dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga dan masyarakat.

“Dalam masa pandemi ini, kita sangat merasakan serba terbatas dalam berkegiatan. Akan tetapi tidak berlaku dalam hal menggali informasi melalui kemampuan dan kecanggihan teknologi yang sangat pesat dan serba digital,” ujarnya.

BACA JUGA:   Dispursip Kalteng Fasilitasi Seluruh Perangkat Daerah untuk Mempelajari Aplikasi Srikandi

Oleh karenanya, lanjut Dia, perlu adanya pengawasan yang lebih ketat dan keseimbangan dalam penggunaan media informasi untuk kegiatan penguatan pendidikan karakter tersebut. Untuk nilai-nilai utama penguatan pendidikan karakter yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas.

Hal ini menuntut lembaga pendidikan untuk lebih mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan kepribadian, berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritual dan keilmuan, meskipun saat ini para siswa menikmati kegiatan pembelajaran dengan keadaan terbatas.

“Teruslah belajar dengan sungguh-sungguh, tingkatkanlah kreativitas dan inovasi kalian, mampu cepat beradaptasi dengan perubahan terutama dalam situasi pandemi ini, hindari narkoba dan pergaulan bebas yang dapat merusak tatanan moral dan kehidupan. Baik saat ini atau masa yang akan datang,” lugasnya. (Hardi/beritasampit.co.id).