3 Warga Kumai Mancing di Senggora Hilang Kontak, Ternyata Mesin Perahunya Mati

Ilustrasi

PANGKALAN BUN – Pada Jumat 11 Juni 2021 usai salat Jumat, 3 orang warga Kumai berangkat mancing di Gosong Senggora wilayah setempat menggunakan perahu klotok. Mereka adalah Rasmad dan Erik karyawan Syahbandar, Sarmadin merupakan Guru SD.

Sebelumnya, warga Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) sempat geger. Salah satu keluarga pemancing mengkonfirmasi bahwa mereka sempat kontak terakhir pada Jumat sekitar pukul 22.00 WIB.

“Tolong, minta bantuan dari Pelabuhan Kumai kapal klotok mesinnya mati. Kemudian, selanjutnya hilang kontak,” kata keluarga pemancing.

Karena hilang kontak, akhirnya keluarga pemancing melaporkan ke KSOP Pelabuhan Panglima Utar Kumai, dan siangnya Sabtu, 12 Juni 2021 ketiga keluarga pemancing kumpul di Kantor KSOP Kumai.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Tengku Alisyahbana melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kobar Martogi dikonfirmasi, Minggu 13 Juni 2021 mengatakan 3 pemancing yang melaut ke Gosong Senggora bukan hilang.

“Melainkan, mesin kapal klotoknya mati kemudian kapalnya terombang ambing gelombang dan kemungkinan jaringan HP putus karena cuacanya buruk,” kata Martogi.

Dijelaskan Martogi, kapal klotok yang terombang ambing gelombang laut akhirnya bisa ke pantai di perairan Sungai Cabang dan diselamatkan oleh warga pantai Singai Cabang dengan keadaan selamat.

“Saat diberitahu oleh keluarga pemancing, sebelumnya tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, Tagana dan KP3 Kumai langsung mencari informasi, yang melibatkan nelayan setempat, barangkali para nelayan yang melintas di perairan Kumai melihat keberadaan 3 orang tersebut,” pungkas Martogi.

Terpisah, menurut Wandi pakar mancing Kumai yang dihubungi, menyampaikan bahwa perahu klotok mereka memang dalam keadaan rusak mesin, hingga terseret gelombang dan ditemukan nelayan dan dibawa ke Sei Cabang.

“Kondisi sahabat pemancing kita tersebut Alhamdullilah sehat semua,” kata dia. (Man/beritasampit.co.id).