KLHK Bantu Pelestarian dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Pemkab Kotim Harapkan Bantuan Berkelanjutan

Wakil Bupati Kotim Irawati dan Kepala Pusat Kebijakan Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian LHK, Herry Subagiadi bersama rombongan saat meninjau penanaman sengon di Desa Rawa Sari Kecamatan Pulau Hanaut, Sabtu 12 Juni 2021.//Ist-Prokopim Kotim;

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, mengapresiasi bantuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat di daerah ini.

Apresiasi ini disampaikan Wakil Bupati Kotim, Irawati, saat menerima dan mendampingi kunjungan Kepala Pusat Kebijakan Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Herry Subagiadi, meninjau kegiatan yang dananya bersumber dari Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBH-DR).

“Semoga ke depan program ini berkelanjutan atas dukungan Kementerian LHK sehingga masyarakat mendapatkan manfaat yang besar dalam kelestarian lingkungan dan peningkatan perekonomian,” kata Irawati, Senin 14 Juni 2021.

Tiga Lokasi yang ditinjau Sabtu 12 Juni 2021 antara lain, penanaman mangrove di Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk. Kemudian, penanaman bambu pada kanan dan kiri bantaran sungai di Desa Luwuk Bunter, Desa Sungai Paring dan Desa Cempaka Mulia Timur Kecamatan Cempaga. Selanjutnya, penanaman Sengon di Desa Rawa Sari, Kecamatan Pulau Hanaut.

Kegiatan penanaman mangrove di Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan, termasuk membantu mengatasi abrasi yang terjadi di pantai yang merupakan objek wisata andalan Kotawaringin Timur.

Adapun penanaman bambu pada sisi kanan dan kiri sungai di Desa Luwuk Bunter, Desa Sungai Paring dan Desa Cempaka Mulia Timur Kecamatan Cempaga, merupakan upaya untuk pemberdayaan, meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Demikian juga yang diharapkan dengan penanaman Sengon di Desa Rawa Sari, Kecamatan Pulau Hanaut.

Penanaman bambu di sejumlah desa di Kecamatan Cempaga ini dinilai sangat bagus, selain untuk menghijaukan kanan dan kiri alur Sungai Cempaga, dari Desa Luwuk Bunter, Sungai Paring sampai Cempaka Mulia Timur, kegiatan ini juga diharapkan bisa mensejahterakan petani bambu karena banyak manfaat yang bisa menjadi nilai jual, mulai dari kerajinan tangan, perabotan rumah tangga, meja kursi dan rebungnya dapat dijadikan masakan.

“Ini bisa menjadikan Cempaga untuk tempat wisata kampung bambu. Jadi semuanya serba dari bambu, mulai rumah, alat perabotan, tempat makan sampai kulinernya ini bisa menghasilkan potensi untuk APBDes desa tersebut. Tentunya juga ini memerlukan perhatian dan kesabaran kita bersama karena semuanya perlu proses dan keinginan kita untuk maju,” jelas Wakil Bupati Kotim, dikutip dari Antara.

Untuk penanaman sengon dilahan seluas 46 hektar pada tahun 2020 untuk tahap pertama, kemudian 52 hektar pada tahap kedua di tahun 2021 yang dananya bersumber dari DBH-DR juga diharapkan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

“Kami juga menikmati perjalanan yang panjang untuk mencapai lokasi penanaman pohon sengon dari penyeberangan naik kelotok, naik motor terus jalan kaki sepanjang tiga kilometer. Mudah-mudahan ini membawa manfaat besar bagi masyarakat kita,” demikian Irawati.

(BS-65/beritasampit.co.id)