Paguyuban Penjahit Kotim Resmi Dibentuk, Denny : Wadah Peningkatan Produk Daerah

BERSAMA : IM/BERITASAMPIT - Paguyuban Penjahit Kabupaten Kotawaringin Timur saat melakukan sesi foto bersama usai pertemuan.

SAMPIT – Para penjahit di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melakukan pertemuan silahturahmi di cafe Brenzel 48 Jalan Gatot Subroto. Pertemuan yang pertama kali dilakukan itu banyak hal yang dibahas oleh UMKM Penjahit ini. Diantaranya berkaitan dengan MoU tentang bagaimana pemasaran produk-produk jahitan asli para penjahit di Kotim.

Pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Harati Denny Hidayat menjelaskan, bahwa pada saat pertemuan itu mereka membahas proses kerjasama antara PKBM Harati dengan UMKM dan Iduka tentang bagaimana pelaksanaan program pendidikan kecakapan wirausaha dalam bidang tata busana menjahit.

”Pada malam hari ini paguyuban menjahit di Kotim resmi terbentuk, dalam pertemuan ini juga disepakati bersama agar adanya pembentukan paguyuban. Saya sendiri melihat dengan adanya paguyuban menjahit ini sangat bermanfaat baik di kalangan penjahit maupun bagi peserta program pelatihan,” ucap Denny Hidayat, Minggu 13 Juni 2021 malam di Sampit.

BACA JUGA:   Sejumlah Kasus Penjarahan Sawit Perkebunan di Kotim Dilaporkan ke Polisi

Lanjut pria yang akrab disapa Denny ini. Kedepannya lewat kerjasama agar bisa terus terjalin dan bisa menghasilkan produk-produk jahitan yang berorientasi pada peningkatan produk di daerah Kotim dari menjahit.

Kata dia, dari pertemuan itu juga terungkap kebanyakan para penjahit mengeluhkan berkaitan dengan bahan baku, peralatan menjahit dan tidak adanya ivent terkait dengan pemasaran produk jahitan.

”Mereka ingin ada ivent yang bisa membuat mereka berkumpul semua. Mereka bisa sama-sama memperlihatkan berbagai produk dengan ciri-ciri khas daerah, dan kita punya potensi itu. Karena penjahit-penjahit kita banyak, berpengalaman dan produk nya bagus untuk di pasarkan. Bahkan saat pertemuan ada salah satu penjahit yang sudah kelasnya bagus secara jahitan,” katanya.

Pihaknya juga akan berencana menggelar ivent fashion show, seminar, pelatihan kewirausahaan terkait menjahit. Serta pameran akan dicoba diadakan.

BACA JUGA:   Polda Kalteng Diminta Bersikap Hingga Desak Pihak yang Duduki Lahan Sengketa di Desa Pelantaran untuk Tinggalkan Lokasi

Sementara berkaitan dengan adanya keluhan bahan baku jahitan. Pihaknya berharap Pemerintah Daerah bisa memperhatikan para pelaku UMKM khusnya para penjahit.

“Bagaimana harga itu sedikit banyak bisa terjangkau, kita bisa bersaing secara produksi dengan daerah di luar Kalimantan dan bagaimana kita membangun iklim usaha yang bagus baik itu dari ketersediaan bahan baku jahitan yang terjangkau. Maka pemerintah juga harus melihat hal itu,” tandasnya.

Dia juga mengatakan dalam paguyuban itu, sudah ada sekitar 40 orang penjahit yang tergabung. Lewat paguyuban itu juga kembali ditekankan Denny akan ada semacam ivent fashion show, agar mereka para penjahit bisa memperkenalkan produk-produknya, dan bisa memperlihatkan bahwa para penjahit di Kotim ini ada. “Mereka penjahit ini eksis loh, dan kita harapkan akan segera ada ivent untuk mereka, itu yang kita harapkan,” sebutnya.

(im/beritasampit.co.id).