Reses DPRD : Air Bersih dan Jalan jadi Keluhan Warga Wilayah Selatan Katingan

DIALOG : KAWIT/BERITA SAMPIT - Anggota DPRD Katingan Budy Hermanto saat berdialog dengan warga trans Hiang Bana.

KASONGAN – Jajaran Anggota DPRD Katingan terus melakukan kegiatan reses dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat. Beragam aspirasi disampaikan seperti yang dikeluhkan warga selatan Katingan.

Dari hasil reses daerah selatan yang meliputi Kecamatan Tasik Payawan, Kamipang, mendawai dan Katingan Kuala. Masyarakat masih mengeluhkan air bersih dan infrastruktur jalan.

Kepala Desa Tewang Kampung, Yandi belum lama ini saat dibincangi Beritasampit.co.id. Misalnya, mengakui selama ini warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

Keluhan ini pun sudah dirinya sampaikan dengan Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Katingan saat melakukan kunjungan kerja di Kecaman Mendawai.

“Alhamdulliah respon Perkimtan positif kami kemaren mengusulkan sarana air bersih sumur bor diminta membuat proposal pengajuan, semoga harapan masyarakat bisa menikmati air bersih bisa cepat terealisasi,” ujar Yandi dengan beritasampit.co.id.

Hal senada juga diungkapkan Warga permukiman transmigrasi (UPT) Hiyang Bana, Kecamatan Tasik Payawan, yang mengeluh selama ini sangat kesulitan memperoleh pasokan air bersih.

FOTO BERSAMA : KAWIT/BERITA SAMPIT – Warga foto bersama dengan Anggota DPRD Katingan Budy Hermanto usai menyampaikan aspirasi.

Keluhan warga inipun disampaikan ke Anggota DPRD Katingan Budy Hermanto saat melakukan kegiatan reses di desa tersebut, Rabu, 16 Juni 2021.

Seperti yang diungkapkan perwakilan warga Marno, ia menyampaikan aspirasinya dengan harapan mendapat perhatian dari pemerintah untuk mengatasi keluhan warga sekitar.

Menurutnya, selama ini warga bila ingin mendapatkan air bersih harus membeli ke Desa tertangga yang jaraknya cukup jauh. Bahkan ada warga yang membeli air bersih hingga ke Desa Hampalit atau lebih dikenal Kereng Pangi.

Ia menceritakan warga selama ini mengandalkan air hujan, biasanya warga mengumpulkan dengan memasang sejumlah drum plastik atau tempat penampungan air lainnya di pojok-pojok rumah mereka dimana air hujan yang jatuh di atap rumah mengalir dan terkumpul melalui saluran talang dan jatuh di tampat penampungan air.

“Semoga ada solusi pak, untuk kami masyarakat trans bisa dapat air bersih.” ujar Mas Ipil sapaan akrabnya.

Dirinya juga mengakui sebenarnya air sumber/tanah yang ada di wilayah UPT Hiyang Bana ini banyak. Namun warga enggan menggunakannya karena air yang ada berwarna seperti air teh dan rasanya masam.

“Kalo buat minum enggk bisa pak, kita harus beli. Kalo saja ada program sumur bor,” tambahnya.

Selain itu, infrastruktur jalan dan masalah listrik masih menjadi keluhan. Pasalnya masih ada warga yang belum menikmati aliran listik.

“Jalan dan tiang listik kalo bisa kami usul pak Budy,” katanya.

Ditempat yang sama Budy Hermanto mengapresiasi kenginan warga dan peran aktif dalam menyambut dirinya saat menjalankan Reses.

Pria kelahiran Desa Talingke itu menyebutkan, Reses merupakan kewajiban DPRD menyerap aspirasi masyrakat secara langsung bertemu dengan konsituen di dapilnya masing-masing.

Dengan masukan dan saran dari masyarakat ini lah nanti menjadi bahan pembuatan kebijakan.

“Aspirasi bapak dan ibu akan saya suarakan di perlemen. Sudah seharusnya kami sebagai wakil rakyat memperjuangkan aspirasi ibu dan bapak,” tegas Budy.

(Kawit/beritasampit.co.id)