Permintaan Hewan Kurban 2021 Diprediksi Meningkat

ILHAM/BERITA SAMPIT - Samsul Bahri, salah seorang pedagang atau pengepul hewan kurban di Sampit, saat memeriksa keadaan hewan miliknya, Selasa 22 Juni 2021.

SAMPIT – Permintaan hewan kurban sempat menurun pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020. Namun pada tahun 2021 ini menjadi berkah para pedagang, yang mana memprediksi permintaan hewan kurban meningkat.

Seperti yang diungkapkan Samsul Bahri, salah seorang pedagang dan pengepul hewan kurban di Jalan Tjilik Riwut Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur ini, yang mengakui pemesanan hewan kurban di tempatnya sudah mulai ramai.

“Dalam seminggu ini sudah ada 24 orang yang memesan sapi kurban,” kata pria pelontos yang akrab dipanggil Asul ini, Selasa 22 Juni 2021.

Jika dibandingkan tahun sebelumnya, tahun 2021 ini dirinya mendatangkan 400 ekor sapi lebih banyak dari tahun 2020 yakni hanya 310 ekor.

Demikian juga pada hewan kambing, tahun lalu sebanyak 150 ekor, sedangkan tahun ini menjadi 200 ekor. Semua hewan kurban itu didatangkan langsung dari Madura, Jawa Timur.

BACA JUGA:   Pengamanan Areal Kebun Sawit Difokuskan dari Penjarahan

“Untuk harga tidak ada perubahan dari tahun sebelumnya. Saya jamin harga lebih murah,” paparnya.

Untuk ukuran sapi yang dijual dari yang kecil berukuran 70 kilogram sampai yang paling besar dengan berat 1.200 kilogram.

Sedangkan harga, seperti sapi dengan berat 70 kilogram dibandrol dengan harga Rp 17 juta, yang berukuran 85-95 kilogram Rp 18,5 juta, dan yang paling besar 1.200 kilogram seharga Rp 25 juta.

Dari 400 ekor sapi yang dijual, Asul sendiri membuka cabang di beberapa tempat, di Kota Sampit sendiri ada di Jalan Tjilik Riwut dan Pramuka. Sedangkan cabang lainnya ada di Kecamatan Parenggean, Desa Pundu dan Samuda.

BACA JUGA:   Perkelahian Hingga Sebabkan Nyawa Melayang Terjadi di Bekas Dermaga Gudang Gembor Sampit

“Saya sengaja mendatangkan satu bulan lebih sebelum lebaran, karena harga sapi masih murah. Kalau 1 minggu sebelum lebaran harganya mahal, dan kita menjualnya pun pasti akan sulit,” ucapnya.

Asul menambahkan, saat ini yang menjadi kendala para pedagang dan pengepul sapi yakni faktor cuaca. Bahkan saat pengiriman akibat gelombang besar sebanyak 12 ekor sapi miliknya mati.

“Biasanya hanya 2 hari dari Jawa sampai Sampit, ini jadi 5 hari sampainya. Semua ini kita bisa ambil hikmahnya saja. Adanya pembatalan haji, kemungkinan pemesanan hewan kurban akan tinggi, karena akan lebih banyak orang berkurban,” demikian Samsul Bahri. (Cha/beritasampit.co.id).