Gedung BLK Kotim Tak Layak Digunakan

CEK : IM/BERITA SAMPIT - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, M. Kurniawan Anwar (tengah), Kepala BLK H. Jailani (kiri) dan Bima Santoso (kanan) saat melakukan sidak.

SAMPIT – Bangunan Balai Pelatihan Kerja (BLK) yang terletak di Jalan HM Arsyad, Kecamatan MB Hilir, Kecamatan MB Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terlihat jelas sangat tidak layak lagi untuk digunakan.

Terungkapnya hal itu setelah anggota Komisi IV DPRD Kotim Bima Santoso melakukan sidak secara langsung di gedung BLK tersebut. Dari pantauan di lapangan terlihat jelas bahwa beberapa gedung BLK sangat memperihatinkan.

“Saat kita cek langsung ada beberapa bangunan yang tidak layak lagi untuk digunakan dan harus segera dilakukan perbaikan. Seperti di ruangan pelatihan jahit, atapnya ketika hujan turun pasti akan mengalami kebocoran. Padahal di dalam ruangan itu terdapat alat mesin-mesin jahit yang terhubung dengan aliran listrik,” ucap Bima Santoso, Rabu 23 Juni 2021.

BACA JUGA:   Desak DLH dan Penegak Hukum Audit Pabrik Kelapa Sawit di Kotim

Sementara dilain pihak, Kepala BLK H. Jailani menyebutkan bahwa terakhir kali pihaknya mendapatkan bantuan dari Pemerintah Daerah hanya pada tahun 2017 lalu, hingga kini bangunan yang dibangun pada tahun 1983 itu sama sekali belum ada perhatian baru dari Pemerintah Daerah.

“Bantuan terakhir dari Pemerintah Daerah pada tahun 2017 lalu, itu untuk rehab pembangunan ruang workshop komputer. Setelah tahun berikutnya kami mengajukan usulan permohonan anggaran belum pernah ada realisasi,” ucap Jailani.

Setelah dilakukan pengecekan oleh Komisi IV DPRD Kotim itu, dirinya berharap akan ada perbaikan bangunan yang sudah memprihatinkan itu. Kendati ada kucuran dana dari pusat akan tetapi dana itu hanya untuk membantu dana pelatihan, sementara untuk perawatan gedung tidak ada.

BACA JUGA:   IPMK Palangka Raya Ajukan Dana Hibah, Ketua Komisi I DPRD Kotim: Kami Akan Bantu

”Mudahan ada untuk tahun ini setelah pihak Komisi IV melihat secara langsung dan mereka bisa membantunya lewat pembahasan anggaran. Untuk tahun ini ada 203 orang peserta yang mendaftarkan diri untuk pelatihan, untuk pelatihan di sini ada teknik listrik, komunikasi, garmen tata boga dan tata rias, dan perangkat keras atau servis hp,” demikiannya. (im/beritasampit.co.id).