Vaksin Jatah Guru di Hulu Sungai Utara Dialihkan ke Sasaran Prioritas Lain

Kepala Dinas Kesehatan HSU Danu F. Fotohena . (ANTARA/Istimewa)

AMUNTAI – Dinas Kesehatan Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan (Kalsel), terpaksa mengalihkan jatah vaksin untuk para guru di daerah itu, karena mereka tidak merespons saat diberitahukan untuk segera mendatangi lokasi vaksinasi.

Kepala Dinas Kesehatan HSU, Danu F. Fotohena, mengatakan para guru dan pendidik termasuk prioritas Dinkes untuk diberikan vaksinasi lebih awal dan vaksinasi untuk guru sudah dijadwalkan, disiapkan vaksinnya dan diundang oleh masing-masing fasilitas kesehatan (faskes) untuk divaksin, namun sebagian guru tidak merespons.

“Banyak guru yang tidak merespons jadwal vaksinasi Covid-19, sehingga terpaksa vaksinnya kami alihkan ke sasaran lain yang juga prioritas,” kata Danu, Kamis 24 Juni 2021.

Salah satu alasan kenapa dia harus cepat mengalihkan ke warga lainnya, karena vaksin Sinovac tidak boleh lama tersimpan di tempat pendingin di puskesmas.
Oleh karena itu, vaksin yang semula dijadwalkan bagi guru, terpaksa dialihkan ke sasaran lain yang sama-sama prioritas.

Menurut Danu, jumlah vaksin terbatas sehingga bagi warga yang aktif datang ke faskes untuk mendapatkan vaksin akan dilayani.

“Sekarang bebas saja, warga datang ke faskes maka akan dilayani dan mendapatkan vaksinasi Covid-19,” katanya. Dikutip dari Antara.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten HSU, Junaidi Gunawan, mengatakan pihaknya telah mengeluarkan imbauan agar para guru yang belum vaksin, tidak boleh mengajar tatap muka.

“Kecuali karena alasan kesehatan, sehingga menunda vaksin, maka Dinas Pendidikan memberikan waktu sampai kondisi kesehatan guru memungkinkan untuk di vaksin,” kata dia.

Junaidi menegaskan, hampir semua sekolah menyatakan siap melaksanakan pembelajaran tatap muka, namun hanya 47 sekolah yang diizinkan melaksanakannya secara terbatas karena beberapa sekolah para gurunya belum seluruhnya menjalani vaksinasi.

Sesuai surat keputusan bersama (SKB) empat menteri dan instruksi Bupati HSU Abdul Wahid, semua guru dan tenaga kependidikan di lingkungan Disdik setempat diwajibkan mengikuti vaksinasi Covid-19 agar bisa mengajar tatap muka.

“Karenanya kami menghimbau pihak sekolah proaktif melaporkan data guru dan tenaga pendidik ke fasilitas kesehatan, terdekat untuk mendapat layanan vaksin dan melaporkan datanya juga ke Dinas Pendidikan,” katanya.

Junaidi berharap, lebih banyak lagi sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka dengan cara sif dan menerapkan protokol kesehatan.

“Secara sarana dan prasarana, semua sekolah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka, Disdik bersama satgas sudah melakukan monitoring ke sekolah-sekolah, hanya vaksin yang menjadi kendala,” katanya.

(BS-65/beritasampit.co.id)